Berturut-turut, AHY menemui Menko Polhukam Mahfud MD, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, hingga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
AHY juga dikabarkan telah bertemu dengan Presiden Jokowi serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membicarakan persoalan yang sama.
Mahfud MD mengaku bakal objektif dan adil dalam melihat permasalahan yang didera Partai demokrat. Dia mengaku bicara demikian saat bertemu dengan AHY pada 8 Maret lalu di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
"Kita tidak berbicara soal SK. Waktu itu saya hanya menyampaikan sikap Pemerintah akan memutuskan konflik berdasarkan hukum yang berlaku, berpedoman pada UU, Keputusan Menkum HAM dan AD/ART Partai Demokrat," katanya dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (15/03/2021).
Esok harinya, yakni 9 Maret, AHY menyambangi kediaman Jimlu Asshiddiqie. AHY mengaku mendapat banyak masukan dari Jimly mengenai masalah yang dihadapi partainya.
Di hari yang sama, menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, AHY datang ke Istana Bogor bertemu Presiden Jokowi. Pertemuan digelar tertutup. Tak diketahui pasti isi pembicaraan keduanya.
Kepala Bappilu DPP Demokrat Andi Arief mengonfirmasi bahwa ada pertemuan antara AHY dengan Jokowi. Menurutnya itu hal yang biasa. Termasuk pembahasan mengenai keterlibatan Moeldoko dalam KLB.
"Meski tak bisa dihindari persoalan KLB yang dilakukan Moeldoko turut dibahas. AHY hanya menyampaikan secara kronologis seperti saat surat kepada Pak Jokowi pada 1 Februari. Pak Jokowi mendengarkan. Tidak ada deal-deal khusus," kata Andi Arief.
Sementara Sekretaris Kabinet Pramono Anung tak merespons saat dihubungi lewat pesan singkat.
Pada Rabu, 10 Maret, pengurus Partai Demokrat dikabarkan menemui Menkumham Yasonna Laoly. Beberapa hari sebelumnya, AHY sempat datang ke kantor Kemenkumham namun tak bertemu dengan Yasonna.
Yasonna baru bersedia bertemu dengan pengurus Partai Demokrat pada 10 Maret yakni Wakil Ketua Umum yang juga mitra kerja Yasonna di Komisi III DPR, Benny K Harman. (CNNI/MC)
