Terlibat Narkoba, Kapolsek Astana Anyar Bandung Dicopot dari Jabatannya

REDAKSI
Kamis, 18 Februari 2021 - 14:52
kali dibaca
Ket Foto : Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi didampingi Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto meninjau isi minimarket Polres Cianjur yang baru saja resmi dibuka, Selasa (12/5/2020) lalu. (Kompas.com)

Mediaapakabar.com
Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri menyesalkan Kapolsek Astana Anyar Polrestabes Bandung dalam dugaan keterlibatan penyalahgunaan narkoba bersama belasan anggota lainnya.

Atas dasar itu, Dofiri telah mencopot Kapolsek Astana Anyar.


"Kepada yang bersangkutan tentunya, kemarin sudah dilakukan pencopotan dari jabatannya sebagai kapolsek," kata Dofiri di Mapolrestabes Bandung, Kamis (18/2/2021).


Saat ini pihaknya terus mendalami keterlibatan kapolsek dan belasan anggota Polsek Astana Anyar tersebut.


"Kita terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan, kalau memang hal itu benar dan bukti menunjukkan bahwa memang ada keterlibatan dalam penyalahgunaan narkoba, tentunya kita akan melakukan tindakan tegas," ucapnya dilansir dari Kompas.com.


Ditegaskan, adanya kasus ini menjadi pembelajaran bagi anggota kepolisian lainnya untuk tak terjerat barang haram tersebut.


Pasalnya, Polri tak akan segan memberikan sanksi hukuman yang tegas bagi anggotanya yang melanggar.


"Ini pembelajaran bagi yang lain karena bagi anggota yang menyalahgunakan narkoba, kebijakan pimpinan jelas, Pak Kapolri kemarin menyampaikan bahwa bagi anggota penyalahgunaan narkoba pilihannya, ada dua, dipecat atau dipidanakan," katanya.


Seperti diketahui, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jabar mengamankan belasan anggota Polsek Astana Anyar yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba.


Dofiri mengatakan, awal mula adanya keterlibatan anggota ini berawal dari adanya salah satu anggota yang terindikasi menyalahgunakan narkoba.


Propam Polda Jabar kemudian melakukan penelusuran hingga akhirnya menemukan keterlibatan anggota lainnya, termasuk keterlibatan Kapolsek Astana Anyar.


"Jadi sebenarnya ini adalah wujud keseriusan kita, di mana ketika ada indikasi seperti itu Propam kita langsung melakukan penelusuran," ucapnya.


Dofiri mengatakan bahwa dirinya enggan melihat anggotanya yang terlibat lebih jauh, apalagi terkait penyalahgunaan narkoba.


"Masih banyak anggota kita lain yang baik, yang melakukan kekeliruan seperti yang keterlibatan narkoba itu tentunya kita akan ambil langkah dan tindakan tegas supaya menjadi pembelajaran bagi yang lain jangan sampai nanti terulang," sebutnya. (KC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini