Resmikan Kampung Ulos di Silahisabungan, Sandiaga Uno Dorong Pengrajin Berinovasi

REDAKSI
Sabtu, 20 Februari 2021 - 22:28
kali dibaca
Ket Foto : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno didampingi Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menyaksikan pengrajin ulos di Silahisabungan.

Mediaapakabar.com
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno didampingi Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu dan Ibu Ketua PKK Ny Romi Mariani Beserta  Anggota DPR-RI Komisi III Hinca Pandjaitan, meresmikan Kampung Ulos Silahisabungan, Jumat (19/02/2021) di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. 

Pada peresmian tersebut, Menparekraf  mengatakan dirinya akan senantiasa mendorong para pengrajin ulos di Kampung Ulos Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara agar terus berinovasi untuk meningkatkan produksi.


Sandiaga Uno menilai bahwa keahlian para penenun di kampung tersebut merupakan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang diberi  kemampuan secara mandiri dalam membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi masyarakat.


“Saya senang sekali dapat melihat langsung dan ini kebanggaan kita semua, bahwa Tuhan YME telah memberikan berkah kepada masyarakat berupa keahlian untuk membuat ulos. Ini adalah keahlian yang harus kita kemas untuk dapat memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.


Dirinya berharap agar penenun nantinya mampu meningkatkan produk kreatif untuk menjadikan ulos sebagai produk kreatif yang dapat membuka lapangan kerja.


Disamping itu, Sandiaga menilai produk kreatif juga akan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan saat berkunjung ke Danau Toba khususnya Kabupaten Dairi.


“Kita harus mencari Inovasi dan kreativitas apa yang dibutuhkan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi, paling tidak 50 persen sehingga pendapatan meningkat. Serta mendorong program one village one creative produk,” ujarnya.


Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu, menjelaskan kampung ulos ini terdiri dari lima desa yang memiliki 400 pengrajin ulos yang bekerja setiap harinya menenun kain. 


"Semula masyarakat menenun untuk ulos adat dimana ulos tersebut banyak dipesan oleh masyarakat di kabupaten lain seperti Simalungun, Karo, dan lainnya termasuk ulos Pakpak dan ulos Toba. Namun dari waktu ke waktu belum bisa membawa kesejahteraan yang tinggi bagi para penenun," ujarnya.


Bupati menegaskan pemerintah Kabupaten Dairi saat ini  mengambil inisiatif melakukan diversifikasi produk, dari yang awalnya para penenun membuat ulos hanya dikonsumsi saat upacara adat, pada akhirnya mereka juga membuat ulos yang dapat digunakan dalam semua kesempatan. 


"Langkah yang kami lakukan yaitu dengan cara mencari benang-benang yang lebih halus dan lebih stylish agar dapat diproduksi menjadi produk yang lebih fashionable," ujarnya.


Untuk menjaga kelestarian alam, dikatakan Bupati Eddy, para penenun di Kampung Silahisabungan mewarnai benang menggunakan pewarna alami, yang berasal dari tanaman-tanaman endemik di sana. Cairan hasil perasan tumbuhan direbus, lalu benang dicelup ke dalamnya berulang-ulang hingga merata dan maksimal.


"Kami ingin 'program one village one product atau satu desa satu produk' bisa berjalan dengan baik, sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing dan masuk kepada pasar negara-negara yang sangat peduli kepada pelestarian lingkungan. Kami juga ingin memastikan Danau Toba tetap lestari dan debit airnya tetap tinggi agar tanaman disekitarnya tetap terjaga," ujar Bupati. (Bob)

Share:
Komentar

Berita Terkini