Ketua PERSADIA Sumbagut: 50 Persen Masyarakat Tidak Tahu Dirinya Alami Diabetes

REDAKSI
Selasa, 09 Februari 2021 - 14:06
kali dibaca
Ket Foto : Salah seorang ASN sedang melakukan pengecekan gula darah untuk mengetahui apakah mengalami penyakit diabetes atau tidak.

Mediaapakabar.com
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Sumbagut,  Dr H Syafruddin Ritonga mengatakan sebanyak 50 persen masyarakat Sumatera Utara tidak tahu dirinya sudah mengalami penyakit diabetes.

Hal itu disampaikan pada workshop komunikasi terapedik dalam mengenal mencegah dan melawan diabetes di tengah pandemi Covid-19 di Aula Abdi Praja, Jalan Garu III Medan, Kecamatan Medan Amplas, Selasa 09 Februari 2021.


“Banyaknya masyarakat yang tidak tau telah mengalami penyakit diabetes karena  ketidakpedulian terhadap kesehatan, pola makan yang tidak sehat, pola hidup yang tidak sehat. Contohnya pola hidup yang serba cepat seperti, makanan siap saji ini merupakan penyumbang terjadinya diabetes,” sebut Syafruddin.


Dikatakan Syafaruddin, yang juga Dosen Senior di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Medan Area (UMA) pihaknya akan melakukan jemput bola, dan mengedukasi masyarakat soal diabetes. Ini dilakukannya sudah keliling kecamatan di Kota Medan dan Deliserdang.


“Kita jemput bola, agar masyarakat mendapatkan edukasi. Diabetes bisa dicegah sebelum terkena diabetes melitus,” tegasnya yang saat itu didampingi Mahalia Nola Pola anggota tim PERSADIA.


Dijelaskannya, penyakit diabetes penyakit tidak menular namun ini merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan hanya bisa dikontrol dengan makan obat, edukasi, hidup sehat agar bisa bertahan seperti orang normal.


Bahkan disebutkannya, Indonesia kini berada di urutan 5 terbesar dunia penderita diabetesnya. Jika ini tidak ditekan, maka ia memprediksikan tahun 2035 Indonesia akan menjadi nomor 1 di dunia terbanyak penderita diabetesnya.


“Nah, penyakit diabetes ini juga nomor 3 penyakit mematikan setelah penyakit  jantung dan hipertensi. Dia komplikasinya paling banyak dari ujung kaki sampai ujung rambut dimana organ terlemah itu yang diserangnya,” katanya.


Komplikasinya jika tidak terkontrol dengan baik, penderitanya  bisa menyebabkan kebutaan, jantung, impotensi, bahkan gagal ginjal.


Hal itu disampaikannya di hadapan masyarakat, ASN Kantor Camat Medan Amplas, Lurah dan Kepling di seluruh Kecamatan Medan Amplas yang juga dihadiri Camat Medan Amplas, Drs. Edi Mulia Matondang, MAP ini.


Untuk itu, ia mengharapkan dengan adanya edukasi ini, para peserta dapat juga mengedukasi keluarga untuk melawan penyakit diabetes ini.


Dan pada workshop ini diawali pengecekan gula darah oleh para peserta. Dan dari sample puluhan peserta yang melakukan pengecekan dikatakan 8-9 diantaranya sudah mengalami diabetes. (MC/Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini