Kapal Kargo yang Meledak di Teluk Oman Dekat Iran Ternyata Milik Israel

REDAKSI
Sabtu, 27 Februari 2021 - 02:28
kali dibaca
Ket Foto : Kapal kargo pengangkut mobil MV Helios Ray milik perusahaan Israel, Ray Shipping Ltd. (Marine Traffic)


Mediaapakabar.com - Ledakan terjadi pada kapal kargo yang tengah berlayar melewati Teluk Oman dekat Iran. Kapal tersebut ternyata dimiliki perusahaan Israel.

Peristiwa tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan hubungan antara Israel dan Iran. AS tengah berupaya untuk merangkul kembali Iran dengan syarat Teheran membatasi produksi uranium.


Lembaga intelijen maritim asal Inggris, Dryad Global mengidentifikasi kapal kargo yang mengangkut mobil tersebut adalah MV Helios Ray. Berdasarkan data PBB, pemilik kapal tersebut yaitu Ray Shipping Ltd yang bermarkas di Tel Aviv.


Perusahaan mengkonfirmasi salah satu kapalnya yang berbendera Bahama mengalami rusak berat akibat ledakan di Teluk Oman. Ledakan itu terdengar hingga Teluk Persia dekat Selat Hormuz.


"Kapal membawa 28 kru. Tidak ada yang terluka. Ruang mesin tidak rusak. Saat ini, kapal tengah menuju Pelabuhan di Dubai untuk perbaikan," kata perusahaan dikutip dari Times of Israel, Jumat (27/2/2021), 


Berdasarkan data pelacakan satelit MarineTraffic.com, kapal MV Helios Ray masuk Laut Arab pada Jumat pagi, namun tiba-tiba berbalik arah menuju Selat Hormuz. Kapal itu dijadwalkan menuju Singapura.


Abraham Ungar yang kerap disapa "Rami" adalah Pendiri Ray Shipping Ltd. Dia dikenal sebagai salah satu orang terkaya Israel dengan sumber kekayaan berasal dari bisnis perkapalan dan konstruksi.


Ungar tak mengetahui secara persis apa yang menyerang kapalnya hingga membuat beberapa lubang di lambung kapal. Dia menduga ledakan itu dipicu rudal atau ranjau yang berada di haluan.


"Otoritas akan menyelidiki secara bersama-sama dengan saya. Saya tak berpikir ada pihak yang sengaja menargetkan kapal Israel karena hal ini belum pernah terjadi pada saya sebelumnya," kata Ungar dilansir dari iNews.id.


Dia menduga peristiwa ini berkaitan dengan serangan sebelumnya pada kapal yang melewati kawasan ini. "Saya pikir ini bagian dari permainan antara Iran dan AS, itulah mengapa mereka menyerang kapal-kapal negara Barat," katanya.


Meski belum jelas penyebab ledakan, laporan Dyrad Global menyebutkan, kemungkinan terbesarnya berasal dari aktivitas militer Iran. Teheran diduga tengah berupaya memberikan tekanan kepada AS untuk mencabut sanksi sebagai bentuk diplomasi paksa lewat militer. Iran hingga saat ini tak mengakui terlibat dalam insiden ini.


Pada 2019, militer AS menuding Iran di balik serangan terhadap dua kapal tanker minyak dekat Selat Hormuz yang menjadi  jalur laut paling strategis di dunia. Beberapa bulan yang lalu, AS juga menuding Iran terlibat pemasangan ranjau di lambung kapal yang melumpuhkan empat kapal tanker minyak di dekat Pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA). (IC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini