Berikut Tempat yang Harus Dihindari Saat Gempa Susulan Mamuju

REDAKSI
Senin, 18 Januari 2021 - 01:25
kali dibaca

Ket Foto : Ahli beri saran lokasi yang harus dihindari jika terjadi gempa susulan di kawasan Majene-Mamuju Sulbar. (Antara)


Mediaapakabar.comSejumlah tempat yang harus dihindari jika terjadi gempa susulan di Majene-Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) yakni gedung-gedung atau bangunan yang sudah runtuh, agar tidak tertimpa pada saat terjadi gempa susulan.

Hal itu disampaikan Pakar Geologi Kebencanaan dari Universitas Hasanuddin Prof Dr Eng Ir Adi Maulana, ST, M.Phil. Selain itu, dirinya juga meminta agar masyarakat menghindari daerah pantai.


"Karena kalau gempa susulan terjadi berfokus di laut, maka bisa terjadi tsunami," katanya.


Hal ini disampaikan mengingat kasus tsunami yang terjadi di Palu akibat runtuhan yang terjadi di Selat Makassar usai gempa melanda.


Selain itu, lanjut Adi, perlu juga dihindari lereng-lereng yang terjal, karena biasanya gempa susulan menyebabkan terjadinya tanah longsor.


Adanya banyak kemungkinan gempa susulan, menurut dia, itu sangat tergantung dari besar magnitudo gempa dan juga kondisi geologi sekitarnya.


Jadi, semakin besar magnitudonya maka aftershock biasanya akan banyak, semakin kompleks kondisi geologinya (jenis batuan dasar, struktur geologi) juga sangat berpengaruh.


"Yang jelas, masyarakat Sulbar, utamanya Majene dan Mamuju harus tetap waspada, tetapi tidak perlu panik dan meninggalkan Kota Mamuju," ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (18/01/2021).


Dia berharap, kasus gempa di Sulbar sudah melepaskan semua energi, sehingga magnitudo gempa susulan akan semakin kecil. Meski saat ini, gempa susulan yang terjadi di Sulbar trennya terus melemah.


Untuk saat ini, lanjut dia, yang terpenting adalah keselamatan jiwa dulu dengan tetap waspada, sehingga bisa mengurangi risiko.


Sehingga, ia berharap masyarakat tak gelisah, namun tetap waspada akan potensi gempa yang lebih besar. Sebab, hal ini berkaca pada sejarah gempa di daerah itu, pernah terjadi gempa besar pada 1967 dan 1969 dengan magnitudo 6,9.


"Gempa yang lalu yang 6,2, sehingga diperkirakan masih ada energi gempa yang belum rilis," katanya.


Hal itu dikemukakan Adi menanggapi kekhawatiran dan isu yang menyebut ada potensi gempa di Sulbar itu akan lebih besar dan berpotensi tsunami.


Gempa susulan atau aftershock adalah gempa yang terjadi setelah gempa utama (gempa yang paling besar).


Sebelumnya, BMKG sempat menyatakan harapan agar gempa yang mengguncang kawasan sekitar Mamuju dan Majene tak makin membesar.


Pasalnya, gempa kedua yang terjadi pada Jumat dini hari bermagnitudo6,3, lebih kuat dari gempa sebelumnya. Pada Kamis (14/1) gempa serupa terjadi dengan magnitudo 5,9.


Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan kekhawatiran itu berdasarkan sejarah di kawasan Sulbar yang sempat mengalami gempa lebih besar dari magnitudo 6,2.


Sehingga, dikhawatirkan ada energi yang masih terakumulasi dan belum dilepaskan. Hal ini berkaca dari kasus gempa Lombok yang diguncang gempa besar lima kali, setelah rententan gempa susulan.


Oleh karena itu, Adi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tetapi jangan panik. (CNNI/MC)


Share:
Komentar

Berita Terkini