Waspada, Virus Corona Bisa Timbulkan Reaksi seperti Alergi

armen
Minggu, 20 Desember 2020 - 09:40
kali dibaca



Ilustrasi Virus Corona (Foto: Gerd Altmann/Pixabay )

Mediaapakabar.com
-Seorang perempuan bernama Morgan baru-baru ini menghebohkan media sosial TikTok karena mengaku memiliki reaksi alergi terhadap virus corona.

Dilansir Health, dalam unggahan TikTok-nya, Morgan menjabarkan kronologi dia bisa terinfeksi corona. Dia dan saudara-saudaranya berasumsi bahwa mereka tertular dari sang ibu yang didiagnosis COVID-19 terlebih dahulu.

“Saya tidak tahu bahwa saya mengidap COVID-19 sampai saya bangun dengan wajah yang bengkak seperti balon. Saya harus naik ambulans sendirian. Wajah saya mengalami reaksi alergi terhadap COVID-19,” kata Morgan.

Reaksi yang dialami Morgan tersebut tidak umum ditemukan pada pasien COVID-19 lainnya. Lalu, bagaimana reaksi alergi tersebut bisa terjadi?

Apakah Tubuh Dapat Alergi Terhadap Virus Corona?
Morgan bercerita lebih lanjut soal pengalamannya, bahwa ketika seseorang memiliki zat asing di tubuhnya, seperti virus corona, tubuh memproduksi histamin untuk melawan infeksi.

"Nah, ketika tubuh saya bersentuhan dengan COVID-19, itu menghasilkan histamin. Sayangnya, tubuh saya menghasilkan terlalu banyak histamin untuk melawan COVID-19. Dan produksi histamin berlebihan menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan, wajah, mata, bibir, seperti reaksi alergi,” ujar Morgan.

Kejadian yang dialami Morgan tersebut tampak seperti konsekuensi mengerikan dari COVID-19. Lantas, apakah tubuh bisa alergi terhadap virus corona?

Dokter Purvi Parikh, ahli alergi di New York, Amerika Serikat, mengatakan tubuh kita tak bisa alergi terhadap virus. Tetapi, banyak infeksi virus yang dapat menyebabkan gejala alergi. Sebab, virus dapat mengiritasi sistem kekebalan dengan cara menyerupai reaksi alergi.

Di samping itu, menurut dr. Dyah Novita Anggraini, hal tersebut memang bisa saja terjadi. “Virus adalah benda asing yang jika masuk ke tubuh akan menimbulkan reaksi. Salah satunya bisa berupa reaksi alergi yang memicu histamin keluar di tubuh dan menimbulkan gejala,” jelas dokter yang akrab disapa Vita.

Perlu diketahui, histamin adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bekerja mengirim pesan antar sel. Ketika sistem kekebalan sedang melawan bakteri, virus, atau patogen lain, histamin akan memberi sinyal kepada sel darah tubuh untuk melemah atau sedikit membesar.

Alhasil, sel darah putih dan zat pelindung lainnya dapat lolos lebih mudah dan melawan zat asing yang menyerang.

Maka, dalam hal respons histamin terhadap virus corona, ada kemungkinan tubuh akan memproduksi histamin guna meniru reaksi alergi untuk melawan virus.

Apakah Alergi Virus Corona Bisa Disembuhkan?
Dokter Vita menjelaskan reaksi alergi bisa menjadi berbahaya bila tak segera ditangani. Oleh karena itu, apabila menunjukkan reaksi alergi, sebisa mungkin lekas ditangani dengan tepat.

“Berbahaya kalau sudah membuat bagian epiglotis (katup untuk menutup batang tenggorokan) membengkak dan menyumbat pernapasan,” terang dr. Vita.

Untuk mengatasi reaksi alergi, Anda bisa menggunakan obat antihistamin. Obat tersebut digunakan untuk mengurangi respons histamin.

“Kalau sudah ada reaksi gatal lalu lama-lama tenggorokannya jadi tidak nyaman, segera ke dokter. Nanti dicek sama dokter, kalau sudah mengarah pada pembengkakan epiglotis biasanya akan diberi suntik steroid,” jelas dr. Vita.

Meski begitu, patut diingat bahwa reaksi alergi ini adalah hal yang tidak biasa pada pasien COVID-19. Maka dari itu, penting untuk lekas mendapatkan pertolongan medis supaya bisa ditangani dengan tepat.


Sumber:Klikdokter.com
Share:
Komentar

Berita Terkini