Tips Kurangi Risiko Tertular Virus Corona saat Bepergian

armen
Sabtu, 26 Desember 2020 - 09:34
kali dibaca



Tips Bepergian selama Pandemi

Mediaapakabar.com
-Petugas medis melakukan tes usap (swab test) kepada seorang karyawan warung kopi saat razia masker di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (8/12/2020) malam. (Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

Momen menjelang akhir tahun memang identik dengan liburan. Meski penularan virus corona masih terus terjadi, hal tersebut kenyataannya tak menurunkan niatan sebagian orang untuk bepergian selama pandemi.

Pemerintah sebenarnya sudah memotong jatah libur akhir tahun supaya tidak bikin lonjakan kasus. Namun, keinginan liburan atau bepergian ke luar rumah agak sulit ditekan.

Meski bepergian (terutama bukan untuk hal penting) memang tidak dianjurkan, Anda tetap bisa melakukan beberapa langkah untuk mengurangi risiko tertular virus corona saat ke luar rumah.

Tips Bepergian selama Pandemi
Pada dasarnya, saat bepergian Anda bisa menularkan virus kepada orang sekitar selama empat belas hari sejak terpapar, sekali pun tidak bergejala.

Jika risiko tersebut tetap tidak mengurungkan niat untuk bepergian selama pandemi, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan demi menurunkan risiko penularan virus corona selama berlibur. Langkah-langkah yang dimaksud, yaitu:

- Sebelum Bepergian
Beberapa perlengkapan yang wajib Anda bawa antara lain:

Masker (bawa cadangan yang cukup).
Hand sanitizer.
Disinfektan untuk menyemprot benda-benda di sekitar Anda.
Obat-obatan pribadi.
Makanan dan minuman kemasan.
Hal-hal lain yang mesti diperhatikan sebelum pergi ke luar kota yaitu:
Bila habis dari daerah zona merah, hindari berkunjung apalagi menginap di rumah kerabat (terutama kerabat lansia).
Cari tahu tiap lokasi berlibur yang dituju. Lebih baik hindari area yang terlampau ramai dan tidak mementingkan protokol kesehatan.
Ketahui rumah sakit atau klinik yang bisa didatangi dalam keadaan darurat.

- Saat Bepergian
Selalu pakai masker dengan benar. Buka masker hanya saat makan dan minum. Dengan memakai masker, Anda melindungi diri sendiri, kerabat, dan orang-orang lainnya.
Pilih lokasi yang sirkulasi udaranya baik dan menerapkan protokol kesehatan.
Jaga jarak minimal dua meter dengan orang lain.
Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mata, hidung, dan mulut apabila belum mencuci tangan.
Rutin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Bila tidak ada, gunakan hand sanitizer.
Kalau sedang tidak enak badan, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk keluar penginapan.

- Setelah Bepergian
Wajib mengenakan masker selama perjalanan pulang.
Hindari berdekatan dengan orang lain, tetap jaga jarak minimal dua meter.
Sebelum berkontak dengan orang rumah, pastikan sudah membersihkan diri dan berganti pakaian terlebih dahulu.
Bila memungkinkan dan takut ada risiko menulari orang rumah, Anda bisa lakukan tes swab.
Perhatikan kondisi tubuh Anda dan anggota keluarga selama dua minggu ke depan. Jika mendadak ada gejala, maka segera ke rumah sakit untuk tes COVID-19.
Pilih Staycation atau Jalan-Jalan Outdoor?
Selain selalu menerapkan protokol kesehatan saat bepergian, mungkin Anda juga jadi berpikir lokasi mana yang paling baik untuk berlibur di masa pandemi? Opsinya ada dua, yaitu staycation atau jalan-jalan outdoor.

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, ketika Anda memutuskan untuk staycation dan berada di kamar hotel saja dengan inner circle, aktivitas itu sudah termasuk liburan yang aman.

“Namun, staycation bukannya tanpa risiko penularan virus corona sama sekali, lho. Jangan lupa ada waktu breakfast bersama di restoran. Di situlah risiko penularan sangat rentan terjadi. Jadi, disarankan Anda membawa makanan ke dalam kamar saja,” saran dr. Dyah Novita.

Lalu, bagaimana dengan jalan-jalan outdoor? Ia menjelaskan, “Untuk jalan-jalan outdoor, sebenarnya risikonya dibagi menjadi tiga, yaitu rendah, sedang, dan tinggi.”

“Kalau yang rendah, kita bepergian ke tempat yang benar-benar sepi dan nggak ketemu orang. Untuk yang sedang, ketemunya dengan beberapa orang. Yang tinggi, Anda bepergian ke luar dan berjumpa dengan banyak orang.”

Kekurangan dari staycation ialah sirkulasi udaranya mungkin kurang baik, tetapi minim bertemu orang.

Sedangkan untuk lingkungan outdoor, tempat tersebut punya sirkulasi udara yang baik tapi banyak dikunjungi orang lain (ramai).


Sumber :klikdokter.com
Share:
Komentar

Berita Terkini