Arist Merdeka Sirait : Jauhkan Pimpinan HKBP Dari Kekuasaan dan Uang (HKBP Milik Tuhan dan Berkat bagi dunia , Martonggo Untuk RBB)

armen
Kamis, 10 Desember 2020 - 17:28
kali dibaca




Mediaapakabar.com-
Kasus Kekerasan seksual dan pelanggaran Hak-hak dasar anak di kantong-kantong pelayananan HKBP yang dilakukan oleh anggota jemaat terkonfirmasi terus meningkat. 

Fakta menunjukkan bahwa Gereja HKBP berada pada posisi gamang untuk menyuarakan kenabiannya guna  Memutus Mata Rantai Kekerasan Terhadap Anak   dan perempuan yang sudah memasuki fase abnormal.  Dengan demikian  sangatlah dibutuhkan pemimpin HKBP dimasa depan 2020-2025 yang penuh harisma dan sungguh takut akan Tuhan dan jauh dari Orientasi Kekuasaan dan Uang.

Mengingat telah terjadi degradasi kepemimpinan dalam tubuh  HKBP, dan menganggap masalah  anak dan  perempuan  adalah urusan anggota jemat,  masyarakat atau keluarga, walaupun kita tahu bahwa pelaku kekerasan  itu adalah orang terdekat anak masih belum mendapat tempat sebagai basis kekuatan HKBP dan masa depannya.

Kemudian masalah perempuan dan anak  ditubuh HKBP masih terpinggirkan dan belum menjadi kekuatan penentu masa depan HKBP. 

Disamping itu, masalah jemaat perempuan dan anak masih dianggap subordinat dari laki-laki berkuasa.

Oleh sebab itu adalah tidak adil jika anak perempuan HKBP  hanya ditempatkan sebagai bentuk pelayanan kategorial  saja.

Untuk itu perlu dipikirkan perubahan struktural yang signikan  dalam keputusan Sinode Godang HKBP 2020 sehingga setelah pemilihan dan penetapan pimpinan HKBP,   keberadaan anak dan perempuan,  bukan saja sebagai organisasi kategorial di tubuh   HKBP tetapi bisa ditetapkan  melalui mekanisme nasional dan atau konsultasi nasional menjadi sayab organisasi ditubuh HKBP yang mempunyai hak untuk menjadi pengambil keputusan.

Yang terpenting dari itu, pesan moral KOMNAS Perlindungan Anak HKBP harus mampu memilih dan menetapkan pimpinan HKBP  dari hasil Sinode Godang HKBP yang berlangsung dari 09-13 Desember 2020  baik Ephorus, Sekjen, Kadep dan Praeses HKBP yang jauh dari ORIENTASI KEKUASAAN dan UANG", HKBP adalah milik Tuhan. "inilah harapan saya sebagai anggota Jemaat yang cinta HKBP",  demikian disampaikan Arist Merdeka Sirait Ketua Umum KOMNAS Perlindungan Anak di Medan,  Kamis 10/12.

Untuk para Kadep dan  praeses (pimpinan HKBP Distrik)  yang akan terpilih dan ditetapkan dalam Sinode Godang HKBP 2020 harus mampu mengusung visi dan missi memutus mata rantai kekerasan yang telah memasuki fase "abnormal" terhadap anak dilingkungan sosial jemaat berbasis keluarga dan gereja dan pelayanan. 

Fakta menunjukkan Toba, Taput, Humbang dan Samosir adalah daerah religius dan yang menjunjung tnggi adat dalihan natolu. Disamping itu keberadaan gereja ada disetiap persimpangan desa dan kampung serta kebaktian-kebaktian wijk atau sektor terud berlangsung, namun kejahatan terus meningkat.. Kemudian  adalah tuntutan yang adil gereja harus mampu membebaskan psra predator dan monster anak dilingkungan terdekat anak. "Tihas nasotarbunihon itulah situasinya:, lanjut Arist.

"Harapan saya pilih pemimpin yang tidak haus dan lapar dengan Kekuasaan dan Uang", dengan demikian marilah kita berdosa (Martonggo) untuk RBB 2020-2025. Selamat Sinode Godang HKBP 2020.(ril)
Share:
Komentar

Berita Terkini