135 KK Warga Desa Baru Pancurbatu Menerima BLT Yang Ke-3

Media Apakabar.com
Rabu, 09 Desember 2020 - 20:44
kali dibaca

Mediaapakabar.com Medan - 
Desa Baru kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deliserdang salurkan Bantuan Langsung Tunai(BLT) yang ke-3 pada bulan Desember, dimana sebelumnya BLT pertama sudah diberikan di Bulan Oktober dan BLT ke2 pada bulan November.

Stevanus Tarigan, Kepala Desa Baru Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deliserdang mengatakan pemberian BLT ini juga tetap menjalankan protokol kesehatan dimana masyarakat yang menerima hak BLT wajib mengenakan masker juga diberikan kursi yang berjarak.

"Kemudian kami juga mencairkan BLT ini per dusun agar tidak berjubel masyarakat datang ke kantor desa, kami panggil beserta kepala dusunnya, dan masyarakat yang sudah dapat BLT dihimbau untuk langsung pulang ke rumah, agar masyarakat lainnya bergantian datang," katanya,di Pancurbatu, Rabu (9/12/2020) siang.

Dikatakannya, adapun besar nominal yang diberikan kepada hak penerima BLT sebesar 300.000 per bulan. Warga yang menerima BLT sudah tercatat sebanyak 135 KK terdiri dari 5 dusun di desa baru.

"Untuk masyarakat yang sudah terdata menjadi penerima BLT ini memang kami tidak bisa menerima perwakilannya, artinya bilamana ada warga penerima hak BLT tidak bisa datang baik itu ketepatan sedang sakit maka kami dari pihak desa akan mengunjungi langsung ke rumah warga yang tidak bisa hadir di kantor kepala desa," katanya.

Stevanus mengimbau agar selalu mensosialisasikan untuk masalah BLT ini karena masyarakat belum semua bisa memahami pembagian dana BTL ini seperti apa.

"Jadi kami selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat setiap dusun bahwasannya bantuan itu banyak macamnya seperti saat ini bantuan tunai, bantuan yang bisa diambil di kantor pos, ada juga yang dari Bank jadi kami harus selalu memberikan pemahaman kepada semua warga desa baru," katanya.

Disebabkan adanya dampak covid 19, maka pihaknya berikan BLT dari anggaran dana desa, seharusnya anggaran ini untuk sosialisasi kemasyarakatan, seperti untuk pekerja fisik maupun sosialisasi tentang narkoba.

Salah satu warga bernama Sulasni (49) mengungkapkan, dengan adanya pencairan dari dana desa beliau merasa bersyukur dan merasa terbantu walupun nominalnya per bulan 300.000, karena dimasa covid saat ini ekonomi serba sulit dan penghasilan juga tidak menentu, sedangkan biaya hidup tetap tinggi.

"Saya berharap jika di tahun mendatang masih belum stabil perekonomian maka besar harapan dari pemerinta masih memperhatian kami yang masih perlu dibant," pungkasnya.(abi)

Share:
Komentar

Berita Terkini