Waspada, Kenali 12 Perubahan di Kulit yang Jadi Tanda Mengidap Diabetes

armen
Sabtu, 07 November 2020 - 09:09
kali dibaca




Infeksi Kulit


Mediaapakabar.com
-Diabetes atau penyakit gula bisa memunculkan beberapa gejala pada tubuh, tak terkecuali di kulit. Ada beberapa perubahan atau masalah di kulit yang bisa muncul seiring berkembangnya diabetes. Gejala diabetes seperti apa yang perlu diwaspadai?

Bicara tentang diabetes, mungkin Anda pernah dengar gejala umum seperti sering buang air kecil, mudah haus, cepat lapar, atau kesemutan. Selain itu, diabetes atau kencing manis juga bisa memengaruhi kondisi kulit.

Perubahan Kulit yang Bisa Jadi Tanda-Tanda Diabetes
Berikut ini adalah perubahan atau masalah pada kulit yang mungkin adalah ciri gula darah tinggi, sehingga perlu diwaspadai.

Bercak Kuning, Kemerahan, atau Cokelat
Kondisi kulit ini sering disebut sebagai necrobiosis lipoidica, yang diawali dengan benjolan padat kecil yang tampak seperti jerawat.

Seiring perkembangannya, benjolan tersebut akan berubah menjadi bercak kulit yang terlihat bengkak dan teraba keras. Bercak tersebut bisa berwarna kuning, kemerahan, atau cokelat.

Selain itu, Anda juga mungkin akan menemukan ini:

Kulit di sekitarnya tampak seperti porselen yang mengilap.
Terlihat penampakan pembuluh darah.
Kulit gatal dan nyeri.
Masalah kulit ini sifatnya kambuhan.
Area Kulit Menggelap yang Bila Disentuh Terasa seperti Beludru
Kondisi di atas menggambarkan acanthosis nigricans. Dari KlikDokter, dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc(Hons) mengatakan, guratan hitam tersebut biasanya muncul di ketiak, leher, selangkangan, lutut, siku, bibir, tangan, dan tumit.

Ia juga mengatakan bahwa seseorang yang memiliki berat badan berlebih dan menderita diabetes tipe 2 dapat mengalami acanthosis nigricans.

“Hal ini terjadi karena hormon insulin yang tinggi merangsang aktivitas sel-sel pada kulit, sehingga dapat menyebabkan banyak perubahan. Acanthosis nigricans dapat menandakan seseorang mengalami resistansi insulin,” jelas dr. Jesslyn

Kulit Keras dan Menebal
Bila kulit keras dan menebal di jari tangan, kaki, atau keduanya, kondisi tersebut dinamakan digital sclerosis.

Kondisi ini terjadi karena kurangnya aliran darah. Kulit di jari kaki, jari tangan, dan tangan akan menebal, tampak seperti lilin, dan kencang. Digital sclerosis juga bisa membuat sendi jari kaku dan sulit digerakkan.

Kulit yang keras, tebal, dan tampak bengkak ini bisa menyebar ke lengan bawah dan lengan atas. Masalah kulit ini juga bisa berkembang di punggung atas, bahu, dan leher. Terkadang, penebalan kulit juga bisa menyebar ke wajah, pundak, dan dada.

Pada kasus yang jarang, kulit di lutut, pergelangan kaki, atau siku juga menebal, membuatnya sulit untuk meluruskan kaki, jinjit, atau menekuk lengan. Di mana pun penebalan kulit ini terjadi, sering kali penampilannya seperti kulit jeruk.

Masalah kulit ini biasanya berkembang pada penderita diabetes yang mengalami diabetes atau diabetes yang sulit diobati.

Luka Melepuh
Meski jarang terjadi, tetapi kulit penderita diabetes bisa mengalami luka melepuh tiba-tiba. Bisa jadi satu luka lepuh berukuran besar, beberapa luka yang berkelompok, atau keduanya.

Luka melepuh ini cenderung muncul di tangan, kaki, atau lengan bawah dan luka lepuh yang muncul seperti luka bakar cukup parah. Bedanya dengan luka lepuh akibat paparan suhu panas, luka lepuh jenis ini tidak terasa sakit.

Infeksi Kulit
Juga dari KlikDokter, dr. Fiona Amelia, MPH, mengatakan, kadar gula yang terus-terusan tinggi akan memicu gangguan saraf dan pembuluh darah.

“Aliran darah jadi kurang lancar dan saraf-saraf kurang sensitif terhadap rangsangan. Salah satu wujudnya yakni rasa baal pada kulit, sehingga penderita kerap tidak menyadari adanya luka. Kondisi ini akan memudahkan timbulnya infeksi kulit yang bisa meluas ke jaringan di sekitarnya,” dr. Fiona menjelaskan.

“Kulit mana pun bisa terkena, tapi paling sering di daerah kaki dan lipatan kulit seperti selangkangan, payudara, dan ketiak. Kuman penyebab infeksi bisa berupa jamur, bakteri, atau kombinasi keduanya,” lanjutnya.

Dilansir dari American Academy of Dermatology, tanda-tanda infeksi yang perlu diperhatikan antara lain:

Kulit bengkak yang terasa panas dan nyeri.
Ruam kulit yang gatal dan kadang muncul luka lepuh berukuran kecil, kulit bersisik yang kering, atau ada cairan putih yang terlihat seperti keju cottage.
Infeksi kulit ini bisa timbul di seluruh area tubuh, termasuk di sela jari kaki, di sekitar satu atau beberapa kuku, dan di kulit kepala.

Luka Terbuka
Kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu lama bisa membuat sirkulasi buruk dan menyebabkan kerusakan saraf, sehingga luka jadi sulit sembuh, terutama di kaki. Kondisi ini dinamakan diabetic ulcers atau ulkus diabetik.

Ulkus terjadi karena berbagai perubahan pada saraf, kulit, dan pembuluh darah ketika diabetes tidak terkontrol.

Dalam jangka panjang, gula darah yang tinggi membuat kaki terasa baal, aliran darah tidak lancar, dan kulit rapuh. Kombinasi tersebut membuat ulkus diabetik sulit sembuh.

Selain luka terbuka, ulkus diabetik biasanya juga mengeluarkan nanah dan bau. Jika dirawat dengan semestinya, bisa terjadi infeksi bakteri yang tersebar di seluruh peredaran darah.


Shin Spot
Ciri-ciri shin spot atau diabetic dermopathy ini adalah bintik-bintik gelap yang kadang bisa juga tampak seperti garis. Kondisi ini umumnya muncul di tulang kering. Pada kasus yang jarang, masalah kulit ini juga bisa muncul di lengan, paha, torso, atau area lainnya di tubuh.

Bintik yang umumnya berwarna cokelat ini tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak yang mengiranya sebagai bintik normal akibat penuaan. Beda dengan bintik akibat penuaan, shin spot ini biasanya akan memudar setelah 18-24 bulan, atau bisa juga menetap di kulit secara permanen.

Benjolan Kuning Kemerahan Banyak Bermunculan
Penampakannya sering dikira jerawat. Bedanya, benjolan ini akan berubah warna jadi kekuningan.

Benjolan yang istilah medisnya adalah eruptive-xanthomatosis ini biasa ditemukan di bokong, paha, lekuk siku, atau bagian belakang lutut, tapi sebetulnya bisa muncul di mana saja. Benjolan biasanya teraba lunak dan gatal.

Ruam dengan Benjolan Kemerahan yang Bentuknya Mirip Cincin
Disebut dengan granuloma annulare, kondisi ini merupakan penyakit kulit akibat diabetes yang sifatnya kronis, terdiri dari ruam dengan benjolan kemerahan yang bentuknya mirip lingkaran atau cincin.

Kulit Kering dan Gatal
Dari KlikDokter, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti mengatakan bahwa gangguan sirkulasi dan pembuluh darah pada penderita diabetes salah satunya akan memengaruhi fungsi dan kemampuan kulit sebagai tameng dari dunia luar.

“Kulit memiliki kemampuan untuk bertahan dan melawan berbagai agen dari luar. Dengan adanya gangguan pembuluh darah dan sirkulasi akibat diabetes, kemampuan ini dapat menurun sehingga berbagai radang dan infeksi lebih mudah menyerang,” ungkapnya.

Menurunnya fungsi ketahanan dan keseimbangan permukaan kulit ini juga meningkatkan risiko penderita diabetes mengalami gangguan kulit yang cenderung kering, termasuk timbulnya lesi seperti eksem hingga dua kali lipat dibandingkan dengan orang yang sehat.

“Kulit kering inilah yang kerap menimbulkan rasa gatal dan dapat menyerang hingga sekujur tubuh pada penderita diabetes,” ujar dr. Astrid.

 Plak Berwarna Kekuningan yang Sering Muncul di Area Mata
Ini merupakan xanthelasma, yaitu plak berwarna kekuningan, yang sering kali terjadi di dekat sudut mata bagian tengah kelopak mata.

Kondisi ini berkembang bila seseorang memiliki kadar lemak yang tinggi dalam darah. Ini juga merupakan tanda bahwa kondisi diabetes tidak terkontrol.

Skin Tag
Skin tag adalah pertumbuhan kulit yang sering terjadi. Benjolan bersifat jinak, tunggal, berukuran kecil, menyerupai balon lunak yang tergantung pada tangkai yang ramping.

Mereka yang rentan mengalami skin tag adalah orang dewasa usia pertengahan, orang-orang yang kelebihan berat badan, wanita hamil, serta pada penderita diabetes tipe 2 akibat kadar insulin yang terlalu banyak.

Sumber :Klikdokter.com
Share:
Komentar

Berita Terkini