Gubsu Edy Kaji Penyebab Matinya Ratusan Ton Ikan di Danau Toba

armen
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 09:27
kali dibaca




Mediaapakabar.com-
Ratusan ton ikan mati mendadak di perairan Danau Toba, tepatnya di Siogung-ogung, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, Kamis (22/10/2020). Ikan itu milik petani yang dibudidaya di keramba jaring apung (KJA).

Peristiwa itu disoroti Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi. Menurutnya sedang dikaji apa penyebab matinya ikan tersebut. Seharusnya hal itu tidak terjadi karena sangat merugikan petani ikan dan bisa mencemari perairan Danau Toba itu sendiri.

“Sedang dikaji kenapa dia, saya juga belum berani jawab karena dia harus ada kepastian,” kata GubernurnEdy menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Jumat (23/10/2020).

Ditempat yang sama, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Samosir, Lasro Marbun, mengatakan telah mulai diangkati bangkai ikan yang mati mendadak tersebut.

“Saya sudah instruksikan kepada tim dan bangkainya sudah mulai diangkati,” katanya.

Hari Minggu mendatang, kata Lasro, bangkai ikan harus sudah siap diangkati. Sebab jika tidak, akan semakin mencemari Danau Toba. Selain itu, tim juga diinstruksikan mencari apa penyebab matinya ikan tersebut. “Dan coba untuk mencari berapa ton ikan yang mati,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Lasro, tim juga akan menghitung berapa jumlah kerugian masyarakat akibat matinya ikan ternak tersebut secara mendadak, termasuk memastikan apakah ikan yang mati tersebut berasal dari KJA legal atau sebaliknya sudah memiliki izin.

Ditambahkannya peristiwa ikan mati mendadak, sudah pernah terjadi pada tahun 2017.

“Itu pada tahun 2017, dan penyebabnya adalah gelombang bawah air dan beracun dan mematikan ikan,” ungkap Lasro.(dn)

Share:
Komentar

Berita Terkini