 |
| Pendemo saat menggelar aksi di depan gerbang Kejati Sumut |
Mediaapakabar.com-Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) didemo sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya dari Pengurus Besar Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (PB Alamp Aksi), Selasa (1/9/2020).
Dalam aksinya, para pendemo menyatakan bahwa praktik korupsi seakan menjadi 'budaya' bagi para pejabat khususnya di Sumut.
Ketua PB Alamp Aksi, Eka Armada Danu menjelaskan beberapa permasalahan yang diduga telah terjadi tindak pidana korupsi di Sumut.
"Ada dugaan korupsi di Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Sumut. Sedangkan untuk festival danau toba 2019 diduga tidak berbanding lurus dengan kemeriahannya. Kami menganggap bahwa pelaksanaan festival yang menelan biaya besar tersebut telah gagal karena target diduga tidak mencapai," ucapnya.
Karena itu, mereka mendesak Kejati Sumut agar merespon dan tidak melupakan laporan terkait adanya dugaan korupsi di Dinas Marga dan Bina Kontruksi semasa dipimpin oleh AHL.
"Kami meminta Kejati Sumut agar mengawasi dengan ketat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan festival danau toba dan mendesak Gubsu untuk segera mengevaluasi," tandasnya.
Usai menyampaikan aspirasinya, mereka kemudian pergi meninggalkan kantor Kejati Sumut dengan tertib. (dian)
.jpeg)
