Bupati Surya : Kenduri Laut Tradisi Budaya Masyarakat Pesisir

Media Apakabar.com
Senin, 07 September 2020 - 14:54
kali dibaca

Mediaapakabar.com-Kegiatan kenduri laut adalah merupakan bagian tradisi dari adat budaya masyarakat yang ada di daerah pesisir atau pinggir laut. Kenduri sudah biasa dilakukan masyarakat pesisir secara turun-temurun oleh para nenek moyang kita.

Karena ini adalah bagian dari adat budaya atau kebiasaan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi kegiatan kenduri laut dan berharap agar tradisi ini dapat terus kita lestarikan.

Penyampaianya itu dikatakan Bupati Asahan H.Surya didampingi oleh Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan Drs. Jhon Hardi Nasution, saat menghadiri dan mengikuti acara kenduri laut bersama masyarakat nelayan, di Pulau Burung Desa Silo Baru Kecamatan Silau Laut, Minggu (06/09/2020).

Surya mengatakan bahwa Kabupaten Asahan memiliki potensi laut yang cukup besar. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Asahan akan terus mendukung berbagai upaya pengembangan potensi laut untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Beberapa waktu lalu, Pemkab Asahan telah memberikan hibah kapal patroli kepada Polres Asahan.Kapal itu digunakan untuk mengawasi dan mengontrol nelayan dalam mengambil hasil laut dan menjaga ekosistem laut yang ada di perairan Kabupaten Asahan agar tidak punah dan ancaman yang mungkin timbul”, terang Bupati.

Tokoh masyarakat nelayan pesisir H.Ibrahim mengatakan bahwa kenduri laut dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Ini merupakan sebagai ungkapan rasa syukur atas diberikannya hasil laut yang melimpah kepada para nelayan dan permohonan kepada Tuhan YME untuk tetap diberi keselamatan dalam mencari nafkah atau rezeki di laut.

”Kami masyarakat nelayan berharap agar Pemerintah Kabupaten Asahan dapat lebih memperhatikan nasib para nelayan. Dan selain itu Kami berharap agar pemerintah bersama nelayan dapat menjaga ekosistem laut yang merupakan sumber pencarian  penghasilan masyarakat  nelayan khususnya di Kecamatan Silau Laut ini" harap Ibrahim.

Kenduri laut ditandai dengan pemotongan buah limau dan kambing yang merupakan ritual adat masyarakat pesisir atau nelayan di Kecamatan Silo Laut sebagai tanda bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki laut yang diberikan oleh Allah SWT..(Ed/dd)

Share:
Komentar

Berita Terkini