Siap-siap, Drone Tempur 'Made in RI' Terbang Perdana Januari 2021

armen
Senin, 10 Agustus 2020 - 16:57
kali dibaca


Foto: Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Mediaapakabar.com-Sebagai upaya kemandirian pertahanan nasional. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan pemerintah sedang mengembangkan pesawat nirawak Puna medium altitude long endurance (MALE) Kombatan .

Pesawat nirawak itu berkemampuan terbang 24 jam, hasil konsorsium Kemenristek/BRIN dan Kementerian Pertahanan, yang dipimpin oleh BPPT.

"Pesawat ini akan dilengkapi dengan senjata dan telah dilengkapi flight certificate dari Indoensia Military Air Force Authority. Hasil pengembangan akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia dengan target penerbangan pertama Januari 2021," kata Bambang, Senin (10/08/2020).

Pada akhir 2019 disebutkan pesawat produksi PTDI ini merupakan hasil pengembangan selama empat tahun. Dikutip dari Detik.com, Puna pun akan menjadi pengawas udara di kawasan perbatasan untuk mencegah terorisme, penyelundupan, pembajakan, serta pencurian sumber daya alam (SDA) seperti illegal logging dan illegal fishing.

PUNA MALE ini diinisiasi pada 2015. Lalu, tahap produksi diawali dengan proses perancangan, yaitu kegiatan preliminary design, basic design dengan pembuatan dua kali model terowongan angin dan hasil ujinya di tahun 2016, yang dilanjutkan ke tahun 2018 di BPPT. Sedangkan, pembuatan engineering document and drawing dilakukan pada tahun 2017

Tahun 2019 dimulai tahap manufacturing yang diawali oleh proses design structure, perhitungan finite element method, pembuatan gambar 3D, dan detail drawing 2D. Kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan tooling, molding, cetakan dan selanjutnya fabrikasi dengan proses pre-preg dengan autoclave.

Selain pesawat nirawak, untuk mendukung program tol laut, Bambang mengatakan BPPT dan LAPAN mengembangkan pesawat angkut N219A Amphibi dan telah memasuki tahapan desain, yang sesuai dengan aircraft N219. Pesawat ini bisa difungsikan untuk berbagai kebutuhan seperti untuk penumpang, kargo, carter industri lepas pantai, keperluan pencarian dan penyelamatan (SAR) saat bencana, hingga ambulance udara


Sumber :CNBCIndonesia.com
Share:
Komentar

Berita Terkini