Penjelasan Abdul Rahman Nasution (Manche) Soal Kaca Hotel Novotel Pecah

Media Apakabar.com
Senin, 03 Agustus 2020 - 19:57
kali dibaca

Mediaapakabar.com- Menyahuti komentar Wakil Ketua DPD PAN Kota Medan Masrizal SH yang menyebutkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Medan Abdul Rahman Nasution diduga telah memecahkan kaca lobi Hotel Novotel Soechi dan berbicara kasar saat melaksanakan kunjungan kerja sekaligus mencoreng citra PAN Kota Medan bukanlah unsur kesengajaan.
“Kami melakukan kunjungan kerja ke sana dengan niat baik, diibekali surat tugas resmi dari lembaga. Kalaupun terjadi insiden seperti waktu itu, bukanlah adan unsur kesengajaan,” tegas Abdul Rahman Nasution yang akrab disapa Manche kepada wartawan di ruang Komisi III yang turut dihadiri Ketua Komisi III M Afri Rizki Lubis, Sekretaris Komisi III Erwin Siahaan, Netty Yuniarti Siregar, Irwansyah, Rudianto Sitorus dan Henri Duin Senin (3/8)
Ketika itu, Juni lalu, rombongan anggota Komisi III DPRD Medan melakukan kunjungan kerja ke Hotel Novotel Soeci terkait tunggakan pajak pihak hotel sebesar Rp3,3 miliar ke Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD).
Saat tiba di lokasi, pihak hotel melecehkan anggota Komisi III DPRD Medan. “Kita datang bersama petugas Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD), orang yang akan ditemui itu ada persis di depan pintu masuk. Lalu kita diarahkan ke basement, naiknya dari bawah kata orang tersebut,” jelas Manche menceritakan kronologis awal hingga terjadinya insiden tersebut. Di bawah kita bertemu dengan petugas parkir yang membohongi anggota dewan seolah-olah ada pintu masuk dari bawah. Ternyata tidak bisa.
“Karena tidak ada solusi, kita naik lagi menuju lobi didampingi Irwansyah dari PKS dan staf tiba di depan pintu lobi. Lalu saya menolak pintu sebelah kiri, lalu saya kembali lagi. Lalu saya tolak lagi pintu sebelah kiri dan langsung pecah, itu yang terjadi. Jadi tidak ada niat sama sekali untuk melakukan pengrusakan,” tegas politisi PAN ini.
Hal senada juga disampaikan Irwansyah dari Fraksi PKS bahwa, adanya insiden yang dianggap mungkin belakangan jadi persoalan itu tidak ada unsur kesengajaan. “Tindakan dari rekan kami saat kunker tersebut sebenarnya tidak ada unsur kesengajaan. Kami berangkat juga diawali dengan niat baik. Memang saat itu, kami merasa lembaga kami khususnya Komisi III merasa dilecehkan,” jelasnya.
Ada pihak manajemen, lanjutnya, tapi kami tidak tahu siapa yang ada di sana. Seharusnya pihak hotel menerima kami, sebab kita resmi datang ke sana, bahkan menumpang bus DPRD Medan yang menunjukan kunker itu resmi.
Sementara anggota Komisi III lainnya yang turut kunker ketika itu, Henri Duin juga menguatkan bahwa Wakil Ketua Komisi III Abdul Rahman memang tidak sengaja memecahkan kaca tersebut. Meski demikian atas nama Komisi III dia minta maaf telah terjadi insiden yang tidak diinginkan oleh siapa pun itu.(mr/red-Sugandhi Siagian)
Share:
Komentar

Berita Terkini