Pasca Erupsi Sinabung, Harga Sayur di Medan Merambat Naik

armen
Rabu, 12 Agustus 2020 - 18:11
kali dibaca
Tanaman petani rusak akibat erupsi Gunung Sinabung. (Foto: Antara)

Mediaapakabar.com-  Harga sayur - mayur di sejumlah pasar tradisonal di Medan, Sumatera Utara (Sumut) terpengaruh dampak dari Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, yang terjadi sejak, Sabtu (8/8/2020) hingga, Senin (1/8/2020)

Distributor sayur mayur di Pasar Induk Lau Cih Medan, J Purba menyampaikan, erupsi Gunung Sinabung membuat pasokan sayur mayur yang selama ini berasal dari Kabupaten Tanah Karo, mengalami penurunan secara drastis di pasar tradisional.
"Pasar Induk Lau Cih Medan ini merupakan distributor induk pasar tradisonal di Medan dan Deli Serdang. Secara otomatis, berkurangnya pasokan itu membuat harga sayuran mengalami kenaikan," ujar Purba, Rabu (12/8/2020).
Purba mengatakan, kenaikan harga sayuran karena petani tidak dapat memanen tanaman sayuran. Selain itu, tanaman sayur oleh masyarakat petani di Tanah Karo, banyak mengalami kerusakan, yang menurunkan kualitas dari sayur tersebut.
"Selama ini, kualitas terbaik sayur - mayur dari Tanah Karo. Setelah erupsi Gunung Sinabung, kualitasnya menurun akibat terpapar abu vulkanik. Sebelumnya, untuk sayur kol saja jika habis dipanen langsung dibawa ke Medan. Saat ini, untuk dijual harus dikupas terlebih dulu," katanya.
Sulastri (40), salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Sukaramai Medan, menyampaikan, harga sayur kol yang sebelumnya Rp 700/kg naik menjadi Rp 1.200/kg, sawi putih dari harga Rp 1.000 naik menjadi Rp 1.700/kg, sawi pahit dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.500/kg, bunga kol dari harga Rp 2.000 naik menjadi Rp 4.000/kg.
Sementara itu, untuk harga cabai merah dinilai masih stabil pada kisaran Rp 15.000/kg hingga Rp 20.000/kg. Harga cabai masih stabil karena banyak pasokan dari Kabupaten Deli Serdang, Batubara, Siantar, Simalungun maupun dari daerah lainnya.

Sumber: BeritaSatu.com
Share:
Komentar

Berita Terkini