Pada kesempatan itu, Ketua Umum
Re-Born Suwarno turun langsung dalam proses penyembelihan. Mulai dari
menguliti, memisahkan daging dari tulang sapi hingga penimbangan. Sementara
itu, Tim Bondan bertugas membersihkan jeroan sapi.
Menurut Suwarno, ia sengaja terjun
langsung pada proses penyembelihan sebagai upaya untuk memberi teladan kepada
jajaran Re-Born. Sebab, menurutnya, contoh terbaik dari seorang pimpinan
adalah yang bisa memberi keteladanan. "Tentunya keteladanan itu
harus hal-hal yang positif," katanya yang didampingi Wakil Bendahara
Re-Born Romulo Sinaga dan Humas Re-Born Tekken Sinaga.
Ditambahkan Suwarno yang juga Ketua
Umun DPP Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B) kegiatan
penyembelihan tersebut merupakan salah satu contoh kecil dari sebuah
kolaborasi. Karena dengan kolaborasi yang baik, maka proses penyembelihan bisa
lekas diselesaikan. "Kita lihat tadi semuanya berkolaborasi memberikan
yang terbaik. Hingga hasilnya bisa diselesaikan dengan baik,"
ungkapnya.
Bila kolaborasi dilakukan secara
lebih luas, lanjut Suwarno, dalam hal ini untuk pembangunan Kota Medan, maka
bukan tak mungkin kota terbesar ketiga di Indonesia ini lebih baik dari
sekarang. Sambung Suwarno, misalnya perbaikan sarana dan prasarana di
pasar tradisional dan pengembangan UMKM. Hal itu diperlukan kolaborasi dari
berbagai pihak yang terlibat. Suwarno pun mengajak para kaum milenial agar tak
sungkan berbelanja di pasar tradisional. Karena kualitas barang yang
diperdagangkan di asar tradisional tak kalah dengan yang dijajakan di mall.
"Diperlukan komunikasi yang
baik antara pemerintah dengan pedagang untuk memperbaiki pasar tradisional.
Bila kondisi pasar tradisional menjadi lebih baik, maka pasar tradisional akan
semakin ramai dikunjungi masyarakat, pedagang mendapat pemasukan, ekonomi
berputar dan sudah pasti akan bertambah pula penghasilan daerah,"
tandasnya. (dn)