![]() |
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi. (Foto: ANTARA FOTO) |
"Boro-boro disuruh rajin mencuci tangan, disuruh menggunakan masker aja tidak patuh. Apalagi disuruh mengatur jarak dan menghindari kerumunan. Ini masih banyak terjadi di kabupaten/kota," ujar Edy Rahmayadi, Selasa (4/8/2020).
Mantan Pangkostrad ini mengatakan, seluruh kabupaten/kota masih merasa kesulitan dalam melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai new normal yang berubah nama menjadi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah pandemi Covid-19 tersebut.
"Mau diberikan sanksi pelanggaran dalam bentuk uang, masyarakatnya sudah tidak mempunyai uang lagi karena terdampak pandemi Covid-19. Diberikan sanksi uang malah semakin membuatnya bertambah kesulitan perekonomian," ungkapnya.
Menurutnya, penerapan AKB di tengah pandemi Covid-19 sulit membawa hasil yang baik jika masyarakat di daerah itu masih mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, AKB ini sudah menjadi keharusan diterapkan untuk mengantisipasi dampak terburuk perekonomian.
"Oleh karena itu, dalam bulan ini juga kita berlakukan semua aturan itu. Kita mengharapkan, masyarakat disiplin menggunakan masker, mengatur jarak, rajin mencuci tangan dan tidak melakukan kerumunan," sebutnya.
Sumber: BeritaSatu.com