Banyak Akpol 88, Ini 7 Nama Menguat Calon Kapolri versi IPW

armen
Selasa, 04 Agustus 2020 - 09:06
kali dibaca





Kolase Tribunnews

Mediaapakabar.com-Meski Kapolri Jenderal Idham Azis baru pensiun tahun 2021 mendatang, isu seputar siapa yang bakal menjadi penggantinya mulai mencuat. 

Belakangan, salah satu Nama yang mengemuka adalah Kabareskrim, Kepala Bareskrim atau Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Nama Komjen Listyo Sigit Prabowo mengemuka berkaitan dengan penangkapan buronan kasus pengalihan hak tagih utang atau cessie Bank Bali, Djoko Tjandra

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia atau MAKI, Boyamin Saiman, menyebut Kepala Bareskrim atau Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo telah memenangi sebuah taruhan.
"Saya mengatakan dia ( Listyo Sigit Prabowo ) layak menjadi Kapolri,” kata Boyamin.

Boyamin menjelaskan, kasus pelarian Djoko Tjandra yang melibatkan Jenderal di Bareskrim disebut-sebut untuk menghantam Kabareskrim karena persaingan calon Kapolri.

Sebab, karena munculnya kasus tersebut, Listyo Sigit Prabowo dianggap tak layak menjabat Kapolri karena dinilai gagal mengantisipasi bawahannya yang turut bermain membantu buronan.

Namun, hal tersebut dijawab dengan keberaniannya yang menetapkan anak buahnya di Bareskrim, yakni Brigjen Prasetijo Utomo, sebagai tersangka karena terlibat membantu pelarian Djoko Tjandra.
“Saya fair saja, jika kasus ini dijadikan untuk menghantam Kabareskrim jadi Kapolri, saya mengatakan sebaliknya, dia layak jadi Kapolri,” ujar Boyamin.

Bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang bakal memasuki masa pensiun pada Januari 2021, mulai memanas.

Apalagi, mantan Kabareskrim itu juga sempat mengimbau Korps Bhayangkara menjaga soliditas menjelang pergantian Kapolri.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai wajar pernyataan Kapolri yang meminta Korps Bhayangkara menjaga soliditas agar mengurangi tensi panas perebutan pucuk pimpinan Polri.


"IPW melihat wajar saja jika Kapolri Idham Azis sempat melontarkan calon Kapolri baru di HUT Polri."

"Hal ini karena Idham melihat bursa calon di internal kepolisian sudah mulai panas."

"Sehingga dia harus menyikapinya dan Idham sendiri sudah prepare terhadap dinamika ini, meski masa jabatannya masih enam bulan lagi," kata Neta kepada Tribunnews, Jumat (3/7/2020).

Neta mengakui hingga kini masih sulit memprediksi kandidat calon pengganti Idham Azis.

Ia memperkirakan nama-nama kuat pengganti Idham Azis akan mengerucut pada November 2020 nanti.

"Sekarang sangat sulit memprediksi siapa yang paling kuat untuk menjadi Kapolri."

"Nama nama itu akan mengkristal pada November dan saat itulah siapa calon kuat baru bisa diprediksi," jelasnya.

IPW, kata dia, sebelumnya telah mengeluarkan 8 daftar nama terkuat pengganti Idham Azis.

Nama-nama itu muncul berdasarkan hasil pendataan dari figur-fitur yang sering disebut dalam bursa calon Kapolri di kalangan internal kepolisian.

"Kedelapan nama itu sering dijagokan kelompok atau alumninya."

"Yang menarik, dari kedelapan nama itu tidak ada satu pun dari kubu BG (Budi Gunawan)."

"Hal ini disebabkan kader kader bintang tiga dari kubu BG berada di luar Polri," jelasnya.

"Biasanya sangat sulit bagi jenderal yang sudah bertugas di luar Polri untuk masuk ke internal Polri, apalagi untuk masuk bursa calon Kapolri," sambungnya.

Berikut ini kedelapan nama yang menjadi kandidat terkuat pengganti Idham Azis dan alasannya versi IPW:

1. Kabaharkam Komjen Agus Andrianto yang dijagokan alumni Akpol 89 dan dekat dengan keluarga besan Presiden Jokowi.

2. Kabaintelkam Komjen Rycko yang dijagokan sebagian Akpol 88 karena Adimakayasa dan pernah menjadi ajudan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

3. Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar yang dijagokan sebagian Akpol 88 karena sangat populer saat menjadi Kepala Divisi Humas Polri dan dianggap sebagai kuda hitam.

4. Kabareskrim Komjen Listyo Sigit yang merupakan lulusan Akpol 1991 dijagokan karena sangat dekat dengan Jokowi dan kerap disebut sebagai geng Solo.

5. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, lulusan Akpol  lulusan Akpol 1988 dijagokan karena sangat dekat dengan Jokowi dan kerap disebut sebagai geng Solo.

6. Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lufthi yang dijagokan karena sangat dekat dengan Jokowi dan kerap disebut sebagai geng Solo. Ahmad Luthfi adalah  lulusan Sepamilsuk Polri 1989.

7. Kapolda Jawa Timur Irjen Fadil Imran dijagokan Akpol 91 karena sangat dekat dengan Kapolri Idham Azis.

8. Komjen Gatot Eddy Pramono yang merupakan lulusan Akpol 1988 juga dijagokan karena jabatannya sebagai Wakapolri.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis berbicara mengenai pergantian jabatan, di mana dirinya segera memasuki masa pensiun.

Seluruh personel diminta tetap menjaga soliditas internal menjelang pergantian Kapolri pada 2021.

Idham Azis memaparkan tak boleh ada anggota yang memiliki mental yang disebutkannya SMS, dalam perebutan jabatan orang nomor satu di korps Bhayangkara tersebut.

"Pada akhirnya sesuai dengan Presiden, marilah kita jaga solidaritas internal kita dengan baik."

"Jangan SMS, senang melihat teman susah dan susah melihat teman senang," kata Idham Azis saat merayakan HUT ke-74 Bhayangkara di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020).

Ia memastikan setiap personel dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan jabatan yang diembannya sekarang.

"Gantungkan harapan setinggi langit. Karena semua memiliki kesempatan yang sama dalam memimpin Polri ini," ucapnya.


Sumber :kaltim.tribunnews.com

Share:
Komentar

Berita Terkini