![]() |
Aria Bima di Sukoharjo. ©2019 Merdeka.com |
Menurutnya, hal itu
penting agar recovery Indonesia pascapandemi tidak terlambat.
"Target ada, jadi
recovery ekonomi masuk bulan Maret 2021. Jadi untuk menyelesaikan vaksin masuk
ke Jakarata itu target kita. Targetnya masuk 40 juta vaksin itu dulu, kalau
enggak kita akan ketinggalan," ujar Aria Bima di sela Sosialisasi 4 Pilar
Kebangsaan di Solo, Jumat (21/8).
Menurut Bima, diperlukan
langkah-langkah ofensif untuk hal tersebut. Mitra-mitra strategis sangat
penting dalam mendapatkan vaksin.
"Saat kita pesan
ventilator di Korea yang awalnya Indonesia pesan justru Amerika lebih
mendapatkan. Alasannya waktu itu Amerika adalah mitra strategis Korea sehingga
lebih dahulu bisa mendapatkan," keluhnya.
Urusan pandemi yang
terjadi saat ini, menurutnya, harus ada penguatan bio politik ekonomi lama
dengan mitra strategis untuk menyelesaikannya masalah pandemi yang mendunia.
Saat ini pemerintah dan
DPR menugaskan BUMN farmasi melalui Bio Farma untuk memproduksi vaksin.
"Kita pesan lebih
dahulu ke China. Tapi jika kita pesan China kembali tidak bisa, maka bisa ke
Rusia segera. Yang terpenting proses pengadaan secepatnya," terangnya.
"Semua stakeholder
pada intinya harus punya niat baik mempercepat produksi vaksin. Tidak ada
kalkulasi untung dan rugi tapi kalkulasi untuk mendapatkan vaksin yang paling
cepat," sambungnya.
Sehingga, lanjut dia,
seluruh skenario bisa dijalankan dengan pasti dari skenario satu, dua, tiga,
empat dalam melakukan recovery.
Ada tiga hal dalam
menangani Covid-19. "Yakni virusnya, penyebarannya dan penanganan dampak
sosial ekonominya. Ini sesuai dengan arah yang ditetapkan oleh rapat kerja
dengan Komisi VI," pungkasnya
Sumber :Merdeka.com