Emas,Si Logam Mulia yang Tak Pernah Redup

armen
Senin, 06 Juli 2020 - 09:31
kali dibaca



Mediaapakabar.com-Emas menjadi logam mulia yang banyak digandrungi, baik untuk mata uang hingga perhiasan. Saking berharganya barang yang satu ini pun ikut diperdagangkan di seluruh dunia.

Emas sudah menjadi simbol kekayaan dan kemewahan di hampir setiap budaya. Pertama kali emas sendiri ditemukan di sungai, dalam tanah dunia kuno dengan kondisi yang masih sangat alami. Meski tak diketahui jelas kapan pertama kali umat manusia menemukan emas, namun emas dipercaya sudah eksis ribuan tahun lamanya.

Sementara itu dikutip dari onlygold.com, sejarah penemuan emas ditemukan oleh seorang anak yang melihat batu mengilap di sebuah sungai pada ribuan tahun yang lalu, dimana saat itulah ras manusia diperkenalkan dengan emas untuk pertama kalinya. Namun kapan waktu temuan itu terjadi tak dapat dipastikan.
Kecemerlangan emas, keindahan, dan ketahanannya membuat emas dinilai sebagai benda berharga dan menjadi setiap kebudayaan manusia. Keberadaan emas tersebar luas di seluruh dunia geologis, sehingga penemuannya terjadi pada banyak tempat dan kelompok yang berbeda. Namun penemuan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yakni di jaman sebelum dan setelah masehi.
Menurut catatan sejarah, penduduk Mesir melakukan semua itu ketika harga emas belum memiliki nilai tukar resmi tetapi dicari hanya berdasarkan keinginan tinggi untuk menjadikan emas sebagai komoditas.

Di tahun 2600 sebelum masehi (SM), penduduk Mesopotamia kuno (kini menjadi Republik Irak) sudah menempa emas menjadi perhiasan. Kaum Mesopotamia ini dipercaya sebagai manusia yang pertama kali menggunakan emas sebagai perhiasan.

Lalu, di tahun 1223 SM, makam Tutankhamen yang ikonik atau peti mati Firaun dibuat dengan balutan emas. Lalu, pada tahun 950 SM, kuil pertama kaum Yahudi yakni Bait Salomo (kini dikenal sebagai Tembok Ratapan) dibangun dengan konstruksi berbahan dasar emas.


Dilansir dari Gold Price, koin emas dipercaya muncul pertama kali pada tahun 700 SM. Sejak itu, koin emas digunakan sebagai mata uang menggantikan peraturan barter. Harga emas sudah bisa menggantikan mata uang.

Lalu, di tahun 564 SM, Raja Croesus dari Lidia meningkatkan teknik pemurnian emas dan membangun mata uang emas internasional.

Dilansir dari situs resmi World Gold Council, pada abad ke-18 tepatnya tahun 1854, Inggris dan beberapa koloninya yang menggunakan Gold Standart. Gold Standart adalah sistem di mana berbagai negara menetapkan nilai mata uangnya dalam jumlah emas tertentu. Harga emas mulai ditetapkan per ons dan disesuaikan nilainya dengan berbagai mata uang utama di dunia. Sementara, negara-negara lainnya hanya menggunakan perak untuk mata uang.

Pada abad ke-19, harga emas mulai ditetapkan dengan menggunakan sistem Gold Standart, tepatnya di tahun 1914 di mana pecahnya Perang Dunia Pertama. Ketika peperangan yang disebabkan Perang Napoleon mulai mereda, uang yang terdiri dari specie (koin emas, perak, atau tembaga) serta uang kertas mulai diterbitkan di bank.Sejak itu, mata uang domestik dapat secara bebas dikonversikan menjadi emas dengan harga tetap dan tidak ada pembatasan ekspor dan impor emas. Koin emas juga diedarkan sebagai mata uang domestik bersama koin logam dan uang kertas lainnya dengan komposisi yang berbeda-beda di setiap negara.(detik.com)
Share:
Komentar

Berita Terkini