Terkait Intimidasi kepada Lembaga PAUD di Langkat, Sri dan Fat Bilang Apa Yang Diberitakan Adalah Hoax

armen
Jumat, 26 Juni 2020 - 09:16
kali dibaca



Teks Foto : Fat dan Sri saat memberi keterangan kepada wartawan
Mediaapakabar.com-Terkait pemberitaan di beberapa media yang berjudul oknum Kasi Paud Disdik Langkat diduga mengarahkan pembelian APE (Alat Peraga Edukatif) dan ATS (Alat Tulis Sekolah) dibantah keras oleh Fat dan Sri. 

Di dalam pemberitaan disebutkan bahwa Fat dan Sri diduga melakukan intimidasi kepada beberapa pemilik PAUD/TK yang ada di Kabupaten Langkat untuk melakukan pembatalan pemesanan barang APE dan ATS atas arahan dari Kasi Paud Berinisial AP. 

"Semua yang dibuat di media tersebut adalah hoax. Kami tidak pernah melakukan intimidasi dan tidak ada arahan dari siapapun, termasuk dari Kasi Paud," kata Fat selaku pemilik TK Pelangi dan Sri selaku pemilik TK yang ada di Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat kepada wartawan, Kamis (25/06/2019) di Stabat. 

Menurutnya, setiap pemesanan APE dan ATS tidak ada yang mengarahkan dan tidak ada intimidasi.

"Setiap pemesanan APE maupun ATS semuanya tergantung pemilik/pengelola TK ataupun PAUD masing-masing. Tidak ada yang mengarahkan dan tidak ada yang melakukan intimidasi. Sebab semua merupakan swakelola dan semuanya tergantung pemilik lembaga kemana mrk mau melakukan pembelian," ungkap mereka.

Mereka menduga, munculnya permasalahan ini berawal dari pemesanan barang milik pria berinisial Top yang dibatalkan."Masalah pembatalan kami tidak tau menahu mengapa dibatalkan. Yang pasti, kami tidak pernah mengarahkan dan melakukan intimidasi kepada pengelola PAUD/TK," beber mereka. 

Mereka menjelaskan, bahwa seluruh pemilik dan pengelola PAUD/TK yang ada di Kabupaten Langkat tidak pernah menerima arahan dari siapapun terkait APE dan ATS. 

Terpisah, Kasi Paud Dinas Pendidikan Langkat berinisial AP menjelaskan bahwa dirinya tidak ada melakukan intimidasi maupun mengarahkan pemilik ataupun pengelola PAUD yang ada di Kabupaten Langkat. 

"Siapapun yang mau menawarkan barang, baik APE ataupun ATS kepada seluruh pemilik maupun pengelola PAUD yang ada di Kabupaten Langkat silahkan saja. Intinya, pihak Dinas Pendidikan Langkat tidak pernah melakukan intimidasi maupun mengarahkan untuk membeli barang kepada CV maupun PT yang menawarkan barang kepada pemilik maupun pengelola PAUD," bebernya. 


Ia menjelaskan, untuk pengadaan APE dan ATS adalah swakelola."Artinya, anggaran Bantuan Operasional Pendidikan di kelola langsung oleh pemilik lembaga masing-masing dan tidak ada arahan ataupun intimidasi dari siapapun," ujarnya

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPN-LPK Norman Ginting menduga ada maksud-maksud tersembunyi dibalik pemberitaan tersebut. Dimana, dirinya sudah bertemu dan berdialog langsung dengan pengurus Himpaudi kecamatan Selesai saudari Sri dan Fat selaku pemilik TK pelangi pada kamis (25/6/2019) di stabat.
  
Menurutnya, dari penjelasan dari saudari Fat dan Sri yang dengan tegas menyatakan bahwa pemberitaan tersebut adalah hoax.

Selain itu, Norman Ginting juga telah mendengar pengakuan saudara AP selaku Kasi PAUD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat yang dengan jelas mengatakan tidak melakukan interpensi kepada pemilik lembaga PAUD mengenai pengadaan APE & ATS. 

Norman Ginting menyayangkan adanya pemberitaan yang diduga tidak sesuai fakta dilapangan. Ia pun berharap agar Dewan Pers segera mengambil tindakan tegas terkait pemberitaan yang diduga tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik itu. 

"Kita menduga bahwa pemberitaan yang dimuat oleh media tersebut tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik. Dimana diduga media tersebut tidak melakukan konfirmasi kepada yang dituduhkan. Hal ini diketahui dari keterangan Fad dan Sri bahwa mereka tidak ada di konfirmasi. Artinya pemberitaan yang dibuat tidak berimbang," ungkap Norman. 

Lebih lanjut Norman menjelaskan, selain itu, dari keterangan saudari Fad dan Sri juga diketahui bahwa saudara Top bersama rekannya berinisial H pernah mengunjungi beberapa lembaga PAUD dengan mengatasnamakan Dinas Pendidikan Langkat agar diberikan pekerjaan APE dan ATS.
  
"Artinya, apa yang dituduhkan di dalam pemberitaan tersebut diduga bohong," ujarnya.(BP)
Share:
Komentar

Berita Terkini