Sri Mulyani: KPK hingga Polri 'Pelototi' Rp 30 T yang Dititip ke Bank BUMN

armen
Minggu, 28 Juni 2020 - 09:14
kali dibaca





Mediaapakabar.comPemerintah tidak memiliki niat buruk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN).  Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, semua program penanggulangan COVID-19 ditujukan agar perekonomian kembali normal dan masyarakat sejahtera kembali.

Dia menambahkan, dalam program PEN, banyak program yang dilakukan pemerintah salah satunya menempatkan dana pada perbankan. Sri Mulyani menceritakan dana tersebut dimanfaatkan untuk mendorong sektor riil bergeliat kembali.

"Supaya dana terpakai tepat sasaran, waktu merencanakan kita mencatat baik, bahkan kami mengundang penegak hukum, untuk memutuskan untuk taruh duit di bank kita undang Jaksa agung, Kapolri, KPK,ini loh kenapa kita buat keputusan itu," kata Sri Mulyani dalam video conference, Sabtu (27/6/2020).

"Kalau kita tujuannya hengky pengky nggak bakalan saya buat keputusan itu," tambahnya.

Sri Mulyani menjelaskan, setiap keputusan yang dilakukan pemerintah pun selalu dicatat dan direkam pelaksanaannya, baik mulai dari pembahasan tingkat menko hingga pada sidang kabinet paripurna. Begitu juga dengan keputusan pemerintah menempatkan dana sekitar Rp 30 triliun di perbankan BUMN

Dengan melibatkan sekitar tujuh institusi, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku ruang gerak para bank BUMN pun diawasi ketat.

"Begitu kita taruh dana di bank dengan suku bunga rendah itu karena ada konsiderasinya, nah sekarang akuntabilitasnya silahkan dana itu diaudit BPKP, nanti BPK bisa lihat. Jangan dikira kalau sekarang bank terima uang dari pemerintah seneng," katanya.

"Soalnya mereka bilang waduh yang mengawasi lebih banyak, dia masih dari auditor sendiri, nanti ada BPKP, nanti BPK masuk, aparat penegak hukum nanya, jadi kalau Bareskrim Polri nanya, KPK nanya itu lebih dari 6-7 institusi melototin sekarang ini," tambahnya.

Oleh karena itu, Sri Mulyani pun percaya dana pemerintah yang ditempatkan ke himpunan bank negara (Himbara) akan dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi nasional.

"Kalau sudah transparan ini siapa yang mau, pasti masih ada aja yang berbuat jahat, tapi kalau kita sudah membangun reputasi yang sudah secara baik masa mau main-main. Saya selalu percaya karena saya orang yang beragama, kita sudah berdoa walaupun orang bisa salah ngerti, tapi Allah itu nggak salah ngerti, jadi saya tenang saja, bismillah moga ini yang terbaik untuk negara saya dan untuk kita semua," tutur Sri Mulyani.



Sumber :Detik.com
Share:
Komentar

Berita Terkini