Sopir Bus Antar Lintas Provinsi Minta Polisi Bubarkan Warga Madina Demo Blokir Jalinsum

Media Apakabar.com
Senin, 29 Juni 2020 - 23:26
kali dibaca

Mediaapakabar.com-Aksi pemblokiran Jalan Lintas Sumatera (Jalimsum) tepatnya di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), berakhir ricuh, hingga Senin (29/6) malam ini sangat disayangkan para sopir bus antar lintas provinsi.

Seperti diungkapkan H Harahap salah seorang sopir bus yang datang dari Jakarta menuju Kota Medan mengaku sampai saat ini masih tertahan.

"Kasihan para penumpangnya bang. Banyak anak kecil di dalam bus. Sangat disesalkanlah aksi demo warga hingga menutup jalan lintas. Saya minta polisi harus membubarkan ini karena sudah mengganggu kepentingan umum," ungkapnya. 

Hal senada juga disampaikan, Nasution yang mengaku akibat aksi pemblokiran jalinsum ini membuat pengiriman barang dari Kota Padang ke Medan terhambat. 

"Kalau bisa secepatnya para demonstran dibubarkan pak. Jadi terlambat pengiriman barang," akunya. 

Diketahui, aksi pemblokiran Jalinsum di Desa Mompang Julu oleh sebagian masyarakat menuntut penurunkan jabatan Kepala Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal.

Dalam orasi beberapa mahasiswa menjelaskan Kepala Desa Mompang tidak transparan dalam pengolahan dana desa serta diduga terjadi praktek KKN terhadap kebijakan yang telah dilakukan.

"Meminta klarifikasi & Informasi Bapak Kepala Desa Mompang Julu Bapak Hendri Hasibuan tentang Dana Desa Anggaran T.A 2018 - 2020 ketika tidak bisa mengklarifikasi semua dugaan yang tercantum maka mundur sekarang juga," teriak warga. 

Pemblokiran jalan yang dilakukan oleh massa semakin tidak terkendali dan melakukan penyerangan terhadap personil TNI - Polri dengan melemparkan kayu dan batu yang ada dibahu jalan.

Akibat penyerangan tersebut  massa melakukan tindakan pembakaran 1 unit sepeda motor, 1 unit Mobil Suzuki Baleno dan 1 unit mobil dinas Wakapolres Madina.(dn/rel)
Share:
Komentar

Berita Terkini