Menteri BUMN Erick Thohir di Rapat Gabungan DPR. ©2020 Liputan6.com/JohanTallo |
"Karena PTPN holding punya total utang Rp48 triliun. Ini akan saya sampaikan detail untuk program kelanjutan," ujar Menteri Erick Thohir saat rapat dengar pendapat dengan DPR, Jakarta, Selasa (9/6) seperti dilansir merdeka.com
Akibat adanya utang tersebut, Menteri Erick pun melakukan sejumlah langkah efisiensi. Salah satunya dengan mengurangi sejumlah direksi mulai dari PTPN 1 hingga PTPN 14.
"PTPN dalam kondisi berat, dengan segala hormat kita lakukan efisiensi besar-besaran kemarin banyak sekali PTPN 1 hingga 14. Jumlah direksi harus kita pangkas, yang bukan holding akhirnya hanya satu direkturnya," jelasnya.
Dia menambahkan, ke depan PTPN akan difokuskan untuk menghasilkan komoditas pangan seperti gula untuk menjamin stok dan harga dalam negeri. Sehingga, Indonesia tak lagi ketergantungan gula impor untuk mencukupi kebutuhan.
"Kita tidak mau hentikan program inti plasma tebu rakyat dan perkebunan lainnya yang juga padat karya. Apalagi saat ini harga bahan pokok khususnya gula mahal, supaya kita jaga jangan sampai anjlok.(map)