Sepakat Berdamai, Laporan Terhadap Sekretaris DPC PDIP Taput akhirnya di Cabut

armen
Senin, 22 Juni 2020 - 15:38
kali dibaca




Foto : Wakil Ketua Bidang Hukum DPC PDIP Leonard Sitompul dan Poltak Silitonga Menunjukkan Surat Perdamaian
Mediaapakabar.com- Masalah hukum yang menimpa Sekretaris DPC PDI Taput Poltak Pakpahan yang diadukan pengurus anak rantingnya berujung ke proses perdamaian di internal partai.

Masalah hukum yakni dilapornya Poltak Pakpahan (Ketua DPRD-red) akibat adanya kesalahpahaman postingan di media sosial yang membuat anak ranting PAC Siborongborong tersinggung dan melapor ke SPKT Polres 17 Juni lalu.

" Kedua belah pihak sudah sepakat melakukan perdamaian dengan cara kekeluargaan di internal partai," ungkap Wakil Ketua Bidang Hukum DPC PDIP Poltak Silitonga di sekretariat , Senin (22/6).

Poltak yang kesehariannya selaku Advokat menambahkan terkait laporan Monang Nababan di Polres Taput sudah dicabut. " Karena itu delik aduan, pasca berdamai dan ketemu Sabtu lalu antara kedua belah pihak sudah selesai dan dicabut pelapor, " tambahnya.

Dalam surat perdamaian yang ditandatangani kedua belah pihak, Poltak menyebutkan pada intinya permasalahan sudah selesai dan tidak akan saling menuntut baik secara pidana maupun perdata.

" Inilah pendekatan yang kita lakukan, dan memang ada kesalahpahaman antara anak dan bapak di internal partai. Dan kita sangat senang keduanya bisa merajut kebersamaan demi kebesaran partai PDIP," pungkasnya.

Seperti diketahui, pengurus anak ranting PAC Siborongborong melakukan pengaduan terhadap Sekretaris DPC Poltak Pakpahan tanggal 17 Juni dengan LP/153/VI/2020/SU/RES Taput/SPKT.

Laporan Monang Nababan ke Sekretaris DPC PDIP Poltak Pakpahan atas dugaan pelanggaran UU nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dimana dalam postingan di akun milik PDIP partai kurangnya perhatian DPC ke anak ranting yang dirilis Monang Nababan.

Berbagai  kolom komentar muncul dan adanya komentar, akun Ir Poltak Pakpahan menuliskan balasan terhadap Monang Nababan.

"Anda itu, kalau diperhatikan, datang ke kantor bukan ngomong di medsos, tdk punya etika, baru baru ini kita sdh mendata masyarakat yg terdampak termasuk kader, kenapa anda tdk masukkan data, sebenarnya saudara tak pantas jadi kader,karna baru mencuri kerbau,sebenarnya sdh harus dipecat".(ganda)
Share:
Komentar

Berita Terkini