USS Nitze, kapal perang Amerika Serikat dengan rudal berpemandu. Foto/US Navy/Will Hardy |
Kapal perang tipe perusak, USS Nitze, mendekati pantai Venezuela pada hari Selasa waktu setempat.
"Kapal perusak USS Nitze dengan rudal berpemandu beroperasi di perairan internasional di Laut Karibia, area yang secara tidak sah diklaim di bawah kendali rezim Maduro," kata Angkatan Laut AS.
Para pejabat militer Amerika menilai klaim maritim rezim Maduro tidak konsisten dengan hukum internasional.
"Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, menjaga hak, kebebasan dan penggunaan laut dan wilayah udara yang dijamin secara hukum untuk semua negara," kata komandan Komando Selatan AS, Laksamana Craig Faller, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Military.com, Kamis (25/6/2020).
Kebebasan ini adalah fondasi dari upaya keamanan yang sedang berlangsung, dan penting untuk perdamaian dan stabilitas regional," ujarnya.
Ini bukan pertama kalinya sebuah kapal militer AS melakukan operasi kebebasan navigasi di dekat Venezuela. Juru bicara Komando Selatan AS, Jose Ruiz, mengatakan kapal tempur litoral Detroit beroperasi di lepas pantai Venezuela pada Januari lalu.
"Kami secara rutin melakukan kebebasan operasi navigasi secara global untuk menegakkan hak dan kebebasan yang menjamin penggunaan laut secara sah sebagaimana dijamin untuk semua negara di bawah hukum internasional," katanya.
Angkatan Laut Caracas baru-baru ini mengawal kapal-kapal tanker minyak Iran ke pantai Venezuela. Venezuela telah membangun kemitraan yang lebih kuat dengan Iran ketika kedua negara bergulat dengan sanksi dan krisis virus corona baru (Covid-19). Kapal-kapal tanker minyak Iran mengangkut bahan bakar ke negara sosialis tersebut.(Sindonews.)