Pengamat Ini Sebut PDIP Sering Kalah Karena Tak Jeli Membedakan Kemauan Elit dengan Kader Di Bawah

armen
Rabu, 17 Juni 2020 - 19:50
kali dibaca


Sohibul Ansor/Net
Mediaapakabar.com-  Pengamat Politik, Sohibul Ansor Siregar menyebut, rentetan kekalahan jagoan PDI Perjuangan dalam beberapa pilkada di Sumatera Utara menunjukkan kajian internal mereka yang selalu lemah dan atau dikalahkan oleh pertimbangan subjektif.

Hal ini dia katakan menanggapi sinyal kuat dukungan Partai Demokrat terhadap Akhyar Nasution pada Pilkada Medan 2020.

Sohibul menjelaskan PDI Perjuangan memang memiliki kebiasaan untuk ‘menugaskan’ kader mereka untuk maju pada Pilkada. Dan dua sosok yang kini namanya terus menjadi sorotan yakni Akhyar Nasution dan Bobby Nasution sudah memenuhi kriteria tersebut. Dan perebutan sesama kader untuk maju di Pilkada Medan kali ini merupakan hal yang wajar.

“Pilkada langsung ini mempersyaratkan dikenal oleh rakyat serta mengenal daerah dan rakyat yang akan dipimpin,” katanya kepada RMOLSumut, Rabu (17/6).

Ia mengatakan hal yang hampir mirip dengan situasi antara Akyar Nasution dengan Bobby Nasution jika nantinya rekomendasi PDI Perjuangan jatuh kepada Bobby adalah apa yang terjadi antara Rudolf Pardede dengan Tri Tamtomo pada Pilgubsu 2008 silam. Saat itu, Tri Tamtomo diusung DPP PDI Perjuangan menggeser Rudolf Pardede yang berstatus petahana dan mendapat dukungan dari kader di Sumatera Utara untuk maju pada

Hasil akhir dari kebijakan partai ini adalah kekalahan Tri Tamtomo yang kala itu berpasangan dengan Benny Pasaribu. Pemenang Pilgubsu saat itu adalah Syamsul Arifin yang berpasangan dengan Gatot Pujo Nugroho.

Sumber :rmolsumut.id



Share:
Komentar

Berita Terkini