Meski Masuk Zona Hijau, Pemprov Sumut Belum Izinkan Sekolah Dibuka

armen
Kamis, 18 Juni 2020 - 21:47
kali dibaca




Mediaapakabar.com-Pemerintah Provinsi Sumatera Utara belum mengizinkan kabupaten maupun kota  untuk membuka sekolah tingkat sekolah menengah atas (SMA) maupun kejuruan walaupun masuk dalam zona hijau terkait Covid-19.

Adapun 11 daerah zona hijau dari Covid-19 itu adalah Kabupaten Samosir, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias Utara, Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, untuk mengaktifkan sekolah membutuhkan kajian dan pertimbangan.

"Pertimbangan belum membuka sekolah untuk belajar tatap muka, pada tingkatan SMA/SMK itu karena 11 kabupaten/kota yang berada dalam zona hijau tersebut, belum tentu dapat bertahan dari ancaman penyebaran dan penularan virus corona,"," ujar Edy Rahmayadi, Kamis (18/6/2020).

Menurutnya,tidak ada jaminan untuk selamanya aman pada kabupaten maupun kota yang berada di zona hijau. Suatu waktu penularan bisa saja terjadi jika masyarakat kita tidak mematuhi protokol kesehatan. Apalagi di masa transisi menuju tatanan baru (new normal). "Saya minta maaf karena belum izinkan sekolah dibuka," katanya.

Kata Edy, pelaksanaan new normal di sekolah harus memenuhi berbagai syarat. Kriteria itu adalah dilakukan rapid test untuk seluruh guru dan pegawai sekolah, sterilisasi disenfektan secara periodik terhadap ruang kelas, ruang guru, ruang fungsional termasuk kantin, dan pengadaan masker seluruh sekolah.

Selain itu, setiap sekolah juga harus menyediakan sarana cuci tangan, hand sanitizer, pengaturan tempat duduk, pengaturan jam belajar mengajar dan pembatasan jumlah murid atau siswa. Pola belajar-mengajar dengan metode lama sebelum adanya pandemi Covid-19, tidak bisa lagi dilaksanakan.

"Selama persyaratan ini belum terpenuhi maka aktivitas belajar mengajar di sekolah sebaiknya ditunda dulu. Kita belum melaksanakan new normal dalam bidang pendidikan karena ingin melindungi anak-anak ini dari pendemi Covid-19. Proses belajar lewat daring. Jadi, semuanya harus lebih bersabar. Sebab, ini tanggung jawab saya," sebutnya




Sumber: BeritaSatu.com
Share:
Komentar

Berita Terkini