Kaji Konsep New Normal, Gubsu Edy Rahmayadi Bicara Kemungkinan Diterapkan 1 Juli

armen
Jumat, 05 Juni 2020 - 17:22
kali dibaca



Foto: Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Ahmad Arfah-detikcom)
Mediaapakabar.comPemprov Sumut masih mengkaji konsep new normal sebelum nantinya ditetapkan sebagai aturan.

"Insyaallah kalau ini berjalan lancar, nanti kita kaji di tanggal 1 Juli apakah ini sudah bisa kita berlakukan, kalau draf itu sudah selesai, pastinya itu menjadikan aturan. Kalau sudah aturan, berarti yang tidak mentaati aturan pasti ada sanksi. Itulah berlakunya normal baru," ujar Edy di rumah dinas-nya, Jumat (5/6/2020).

Edy menyebut pihaknya masih melakukan berbagai pertemuan dengan ahli di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk merancang konsep new normal. Dia menyebut draf yang dibuat ini nantinya juga akan dibahas bersama DPRD Sumut.

"Sumut itu membawahi 33 Kabupaten/Kota. Berhadapan dengan normal baru saat ini schedule Sumut dalam menghadapi normal baru adalah dalam masa transisi. Sampai kapan? Dalam pengaturan draf bottom up itu adalah sampai tanggal 13 Juni. Baik itu dari 33 Kabupaten/Kota, di situ ada yang hijau, ada yang merah, ada yang kuning, ini kan perlakuannya beda. Juga oleh para pakar, pakar-pakar kesehatan, pakar pakar pendidikan dan pakar ekonomi. Ini tadi dengan pakar kesehatan, termasuk para rektor. Apa yang harus kita bahas, tentang draf yang akan kita berlakukan normal baru ini sampai tanggal 13 (Juni)," tuturnya.

"Setelah tanggal 13 (Juni) nanti didapatkan draf yang secara komprehensif, nanti di situ akan kita persentasikan kepada DPRD, kalau DPRD nanti sudah meng-amin-kan kita akan laporkan ke Menteri Kesehatan. Dari Menteri Kesehatan nanti akan dipelajari setelah itu sambil menunggu keputusan dari Menteri Kesehatan kita melakukan sosialisasi, melakukan edukasi terhadap seluruh rakyat di 33 Kabupaten/Kota, masing-masing drafnya sesuai dengan kondisi di daerahnya masing-masing," sambung Edy.

Edy kemudian memberi contoh kemungkinan penerapan new normal di bidang pendidikan. Salah satunya soal jarak antarsiswa di ruang kelas.

"Ada katanya penjarangan, physical distancing untuk kelas, apakah sudah cocok. Akan dilakukan rapid test kepada guru dan murid, mau sampai kapan. Ada pemberlakuan jam, ada pemberlakuan jumlah, bisakah itu kita laksanakan, ini segala macam sedang dipertimbangkan," ucapnya.

Meski demikian, Edy mengatakan belum tentu para siswa bakal kembali belajar di sekolah pada 1 Juli nanti. Dia mengatakan saat ini pihaknya masih mencari sistem yang tepat agar para siswa bisa belajar dengan aman di tengah pandemi Corona.

"Tanggal 1 Juli bukan dimulai, tanggal 1 Juli adalah penerapan normal baru. Apakah dalam penerapan normal baru ini terus anak sekolah disekolahkan? Belum tentu, ini terus kita cari sistem yang tepat dalam pendidikan," ucapnya.


Selain itu, Wagub Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck), mengatakan penyusunan konsep new normal dilakukan karena pembatasan aktivitas masyarakat tak mungkin dilakukan selamanya. Hal itu, kata Ijeck, bisa mengganggu kondisi ekonomi hingga psikologis warga.

Share:
Komentar

Berita Terkini