Gawat! BNN Sebut Sumut Peringkat 1 Peredaran Narkoba di Indonesia

armen
Senin, 29 Juni 2020 - 17:58
kali dibaca





Mediaapakabar.comSelain menjadi akses atau pintu masuk, ternyata penduduk Sumut adalah pasar terbesar di kawasan Sumatera. Sasaran dan pangsanya anak muda dan generasi milenial, selain itu jalur perairannya juga cukup luas.

Provinsi Sumatera Utara menjadi daerah yang paling tinggi tingkat penyebaran dan penyalahgunaan narkotika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Sumut berada di posisi nomor satu dan berhasil menggeser posisi DKI Jakarta.
       
Selain itu, jumlah angka penyalahgunaan berdasarkan penelitian dan pendataan Badan Narkotika Nasional, Sumatera Utara mencapai satu juta orang penyalahgunaan narkotika pada 2019.
        
Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan itu di Kota Medan, Senin, 29 Juni 2020.
      
 "Provinsi Sumatera Utara meningkat jumlah penyalahgunaan narkotika. Jumlah pemakai meningkat. Apakah jumlah pecandu meningkat hanya khusus di sini, survei tahun 2019 berada di posisi pertama. Padahal survei tahun lalu, provinsi ini menduduki peringkat ketiga di Indonesia, lebih dari satu juta orang penggunanya dan mengalahkan DKI Jakarta," ungkap Arman.
       
 Berbeda dengan daerah lainnya, Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan justru mengalami penurunan jumlah penyalahgunaan narkotika. Banyak faktor yang menyebabkan Sumut menjadi penyalahgunaan narkotika yang tertinggi.
      
"Apakah masyarakat Sumut ini bangga dengan juara satu dalam hal menggunakan narkoba. Ini menjadi catatan kami semua. Terutama kepada penduduk Sumut dan tentu saja bagi petugas yang memiliki tanggung jawab menanggulangi peredaran gelap narkoba. Kerja sama dengan masyarakat adalah yang utama untuk memberantas peredaran maupun penyalahgunaan narkotika ini. Selain itu, kami juga tahu bahwa Sumut adalah pintu masuk penyelundupan narkoba, sebab berdekatan dengan Aceh, Riau dan Kepulauan Riau," ungkapnya.
        

 "Kami juga mengharapkan dukungan dari masyarakat agar sama-sama peduli dengan peredaran narkotika.Ke depan, kami harapkan agar kondisi ini berubah dan bisa lebih baik. Ini menjadi pemikiran beberapa hari ini dan seterusnya akan melakukan pengungkapan bersama dengan bea cukai, TNI dan Polri. Kami akan melakukan operasi sepanjang pantai timur Sumatera dan wilayah rawan penyeludupan narkoba," terangnya.
       
Pengakuan Arman Depari, seluruh kurir, dan bandar narkotika tidak pernah memikirkan pacandu atau pemakai narkoba. Mereka hanya mementingkan agar narkoba yang mereka miliki bisa berjalan mulus.
       
"Mereka itu tidak peduli dengan banyaknya korban. Jadi benteng untuk mencegahnya adalah masyarakat. Sedangkan kami bersama tim gabungan akan melakukan penindakan jika ada yang terlibat dalam penyalahgunaan dan peredarannya," tandas Arman.(dn)
      

Share:
Komentar

Berita Terkini