 |
| Dirut PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi.Walhi Munthe.(foto boby) |
Turunnya debit air di beberapa sumber air yang dikelola PDAM salah satunya disebabkan adanya kegiatan perambahan hutan dan pembukaan lahan yang mengakibatkan hutan gundul di sekitar DAS(Daerah Aliran Sungai).
Dampaknya adalah saat hujan tidak ada lagi pepohonan yang menyerap air dan mengalirkannya ke sumber-sumber air yang selama ini dikelola PDAM.
Ada 4 sumber air yang saat ini di andalkan oleh PDAM Tirta Nciho,diantaranya sumber air Lae Nuaha,Sitio tio,Lae Mbulan dan Lae Cimberah yang berada di Parbuluan.
Untuk saat ini sumber air Lae mbulan ini debitnya sudah sangat menurun drastis.Sehingga pasokan air beberapa tahun terakhir belum memadai.Sehingga PDAM telah melakukan penambahan Pengelolaan Sumber air dari Lae Cimberah di Kawasan Hutan Si Cike cike,itupun sepertinya debit air masih belum mencukupi.
"Air di Lae Cimberah ini cukup jernih,dan saat ini kita masih berupaya mengkelolanya agar Debit air yang tadinya 100 liter / detiknya, bisa mencapai target sampai 200 liter / detiknya",kata munthe.
Ditambahkannya,Untuk mengatasi berkurangnya debit air maka pihaknya melakukan penggiliran penyaluran air kepelanggan,karena saat ini penyaluran air belum bisa maksimal 24 jam.
Saat PDAM membentuk tim yang siaga dan secara bergiliran senantiasa mengecek sumber air dan distribusi ke pelanggan.
"Kita saat ini tengah berupaya mengatasi pasokan air ke para konsumen semaksimal mungkin,mudah mudahan dalam waktu dekat debit air yang kita kelola ini bisa mencapai 200 liter / detiknya,namun itu juga tergantung peran kita bersama dalam melakukan Pengawasan dan melindungi Hutan yang berada di Daerah Aliran Sungai(DAS),sekitar sumber air tersebut",tutup Munthe.(bob)
