Survei Indo Barometer: Mayoritas Warga Tak Puas dengan Cara Jokowi Tangani Covid-19

armen
Selasa, 26 Mei 2020 - 13:36
kali dibaca



Jokowi dan Ibu Negara Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri. ©2020 Biro Pers Sekretariat Presiden
Mediaapakabar.com-Mayoritas masyarakat tidak puas dengan penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal tersebut tergambarkan dalam survei persepsi publik yang dilakukan Radio Republik Indonesia (RRI) dan Indo Barometer pada 12-18 Mei 2020.

Hasil survei tersebut memperlihatkan masyarakat yang tidak puas terhadap penanganan virus corona oleh Presiden Jokowi sebesar 53,8 persen. Dengan pembagiannya, 48,5 persen menyatakan tidak puas dan 5,4 persen menyatakan tidak puas sama sekali.

Alasan tertinggi mengapa masyarakat tidak puas disebabkan kebijakan yang tidak konsisten dengan 17,3 persen responden menjawab.

Berikutnya, pemerintah lambat mendistribusikan bantuan sosial (10,7 persen), data penerima bantuan tidak akurat (10,1 persen), penanganan secara umum lambat (10,1 persen).

Kemudian, kebijakan presiden dan pembantunya sering berbeda (8,9 persen), aturan banyak dilanggar (6,5 persen), pasien terinfeksi semakin banyak (6 persen), pemerintah tidak tegas terhadap TKA (5,4 persen), penerapan PSBB tidak serius (5,4 persen).

Pemerintah kurang perhatian terhadap rumah sakit rujukan Covid-19 (4,8 persen), kebijakan pemerintah simpang siur dan meresahkan masyarakat (4,8 persen), bantuan pemerintah tidak sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (3 persen).

Ekonomi Indonesia terpuruk (3 persen), banyak konflik tentang bantuan sosial (2,4 persen), penanganan lebih cepat di daerah (1,8 persen).


45,9 Persen Puas
Sedangkan, 45,9 persen dari responden menyatakan puas terhadap penanganan virus corona oleh pemerintah. 2 Persen di antaranya menyatakan sangat puas, dan sisanya menyatakan puas.

Pihak yang puas terhadap penanganan pemerintah beralasan; penanganan PSBB sudah cukup baik (31,1 persen), penanganan cepat tanggap (19,2 persen), mulai banyak yang sembuh (10,6 persen).

Selanjutnya, kebijakan PSBB sudah tepat (9,3 persen), terlihat kerja nyata (6 persen), Jokowi mementingkan rakyat banyak (4,6 persen), sosialisasi himbauan pencegahan sudah baik (4,6 persen).

Ada beragam bansos dari pusat (4 persen), penanganan di Indonesia cukup bagus dibandingkan negara lain (2,6 persen), pemerintah menanganinya secara serius (2,6 persen), fasilitas kesehatan sudah memadai (2,6 persen).

Keterbukaan informasi perkembangan data pasien (1,3 persen), persentase yang terinfeksi masih rendah dibandingkan jumlah penduduk (1,3 persen).

Survei ini dilaksanakan di 7 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten dan Sulawesi Selatan. Pengumpulan data dilakukan pada 12-18 Mei 2020.

Metode penarikan sampel menggunakan quota & purposive sampling. Jumlah responden sebanyak 400 orang dengan margin of error 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dilakukan wawancara via telepon seluler dengan kuesioner.


Sumber :Merdeka.com
Share:
Komentar

Berita Terkini