Singapura Bersiap Akhiri Pembatasan Kegiatan 1 Juni

armen
Kamis, 21 Mei 2020 - 10:17
kali dibaca



Singapura bersiap mengakhiri pembatasan kegiatan (circuit breaker) pada 1 Juni. (Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN)
Mediaapakabar.com-Singapura bersiap mengakhiri kebijakan pembatasan kegiatan (circuit breaker) mulai 1 Juni mendatang. Sejumlah kementerian yang tergabung dalam gugus tugas mulai menyiapkan rencana tiga fase jelang kehidupan normal baru (new normal) akibat pandemi virus corona.

Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong menekankan pembukaan kembali aktivitas bukan berarti kehidupan kembali seperti sebelum Covid-19. Gan memperingatkan potensi peningkatan kasus baru corona apabila aktivitas warga telah dibuka kembali.

Mengutip Strait Times, pada fase pertama pemerintah menyebut pembukaan kembali yang aman dengan mengizinkan sejumlah sektor kehidupan dan bisnis kembali dibuka. Sektor bisnis yang memiliki risiko rendah mentransmisi virus boleh dibuka kembali.

Menteri Perdagangan dan Industri Chan Chun Sing mengatakan untuk orang yang bekerja di sektor non-esensial tetap harus bekerja dari rumah dan hanya dibolehkan ke kantor untuk melengkapi dokumen.

Aktivitas belajar di sekolah akan dibuka secara bertahap dan rencananya akan mulai dibuka sepenuhnya pada 10 Juni. Untuk murid sekolah dasar dan menengah tingkat akhir akan belajar di kelas setiap hari, sementara lainnya akan belajar secara bergantian setiap minggunya.

Tempat ibadah akan tetap ditutup untuk digunakan secara massal hingga 1 Juni, kecuali untuk digunakan personal.

Selain itu, pertemuan sosial akan tetap dilarang. Pemerintah Singapura memberi pengecualian izin bagi orang yang hendak mengunjungi orang tua, hanya menerima satu kunjungan per hari dengan maksimal dua pengunjung dari satu rumah yang sama.
Gan memperingatkan warga untuk mewaspadai penularan kembali virus saat pembukaan fase pertama. Ia mengingatkan semua orang harus tetap mengenakan masker ketika keluar rumah dan hanya pergi untuk keperluan mendesak.

Fase pertama pelonggaran diperkirakan akan berlangsung selama beberapa pekan sebelum beralih ke fase berikutnya. Peningkatan fase pelonggaran akan dilakukan apabila penularan virus tetap rendah.

Fase kedua yang disebut 'transmisi aman' mengizinkan orang untuk melakukan kegiatan sosial dan lebih banyak sektor bisnis yang kembali dibuka, termasuk tempat perguruan tinggi dan pusat kebugaran. Pembukaan fase kedua nantinya tetap harus menerapkan aturan jaga jarak aman.

Pada fase kedua, pertemuan skala kecil dan pengujung restoran dibolehkan untuk makan di tempat. Ada beberapa langkah pada peningkatan fase kedua yang berlaku selama beberapa bulan tergantung pada situasi terkini.

Terakhir pada fase ketiga, Negeri Singa akan memasuki tahap 'normal baru' hingga vaksin ditemukan. Pada tahap ini, pertemuan sosial, budaya, kegiatan agama, dan bisnis diharapkan telah kembali normal dengan menerapkan sejumlah aturan.

Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong mengatakan khusus untuk pengguna transportasi umum yang sulit untuk menjaga jarak, penumpang diharuskan mengenakan masker dan tidak berbicara.

"Kita harus melakukan ini (tiga tahap) dengan hati-hati dan terukur karena kita tidak ingin mengambil risiko penyebaran virus. Yang terpenting, kita tidak ingin mengorbankan usaha yang selam ini telah dilakukan untuk mengendalikan pandemi," ujar Lawrence.

Data statistik Worldometers mencatat hingga saat ini Singapura memiliki 28.794 kasus corona. Sekitar 10.365 pasien dinyatakan sembuh dan hanya ada 22 kematian.


Sumber :CNNIndonesia.com
Share:
Komentar

Berita Terkini