Seorang Pasien Ruang Isolasi Meninggal Dunia di RSUD Sidikalang

armen
Sabtu, 04 April 2020 - 20:27
kali dibaca




 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dairi.(Bob)
Mediaapakabar.com-Seorang Pasien Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang,diketahui meninggal dunia,Sabtu(4/4/2020),sekira Pukul 08.30wib. Kabar tersebut dikatakan Ketua Gugus Tugas Juru bicara Penanganan Covid 19 Dr.Edison Damanik melalui siaran Persnya sebagai berikut.

Seorang pasien diduga Orang Dalam Pemantauan (ODP) Virus Corona (Covid-19) yang dirawat di ruang isolalasi RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi meninggal dunia, Sabtu (4/4/2020) pagi.

Jubir Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Dairi, dr Edison Damanik mengatakan, berdasarkan rapid tes, pasien tersebut positif terinfeksi.

Dia menjelaskan, Pasien berinisial SAT (47), warga Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang merupakan pegawai Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Dairi, sebelumnya mengeluh sakit demam dan perut (mencret).

"SAT sebelumnya memiliki riwayat diabetes melitus/kencing manis dan masuk untuk perawatan dirumah sakit pada, 31 Maret 2020 lalu. Dengan keluhan demam sudah 4 hari, disertai batuk dan mencret 1 hari,",” kata Edison kepada wartawan melalui siaran persnya, Sabtu (4/4/2020).

Setelah dilakukan pemeriksaan suhu tubuhnya 36,5 derajat Celcius, tindakan medis yang dilakukan foto thorax (dada), pemeriksaan laboratorium, dan dirawat di ruang VIP.
“Karena tidak ada perbaikan kesehatan, pasien dilakukan konsul ke dokter spesialis paru pada tanggal 3 April 2020," ujarnya.

Selanjutnya melalui pemeriksaan lanjutan dilakukan lagi foto thorax dan pemeriksaan darah rutin. Namun, hasil kondisi kesehatan pasien semakin memburuk. Pada tanggal 3 April 2020 pukul 19.20 WIB, pasien dipindahkan ke ruang isolasi.

“Sebelum pasien meninggal pada, Sabtu (4/4/2020) jam 08.30 WIB dilakukan rapid test untuk antisipasi dan hasilnya positif,” sebut Edison.

Dijelaskan Edison, rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibody yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus. Rapid test hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring.

"Hasil rapid test pasien memang positif. Namun demikian seorang yang hasil rapid testnya positif perlu melakukan metode swab, yakni pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang bisa mendeteksi langsung keberadaan virus corona," jelasnya.

“Hasil akhir pemeriksaan ini, yang akan benar-benar memperlihatkan adanya Virus Corona,” tambah Edison.

Kata Edison, Pemerintah Kabupaten Dairi menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk serius dalam upaya memutus rantai penyebaran covid-19, tidak menanggap remeh namun tetap tenang dan waspada. 

Pemerintah Kabupaten Dairi terus meminta kerjasama masyarakat dan semua pihak untuk mensosialisasikan dan mengedukasi sesama akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, bekerja, belajar dan beribadah di rumah, pembatasan sosial (social distancing) serta jaga jarak fisik (physical distancing) untuk mencegah tertularnya virus corona. Itu satu-satunya cara efektif memutus penyebaran cofid-19. 

"Dengan disiplin menjaga diri sendiri artinya kita telah menjaga orang lain yang anda cintai. Adanya POS Pemeriksaan di lima perbatasan wilayah dan Fasilitas Rumah Singgah mutlak kita butuhkan untuk anak-anak dan keluarga kita yang pulang dari daerah ZONA MERAH walaupun mereka sehat," imbuhnya.(Bob)

Share:
Komentar

Berita Terkini