Lewati Masa Terburuk Wabah Corona, Republik Ceko Siap Kembali Hidup Normal

armen
Kamis, 09 April 2020 - 15:32
kali dibaca

Foto: Praha, Republik Ceko (CNN)
Mediaapakabar.com- Republik Ceko telah melewati masa terburuk dari wabah virus Corona (COVID-19). Kini, Ceko mulai bangkit kembali usai berhasil menghentikan dan mengendalikan penyebaran COVID-19.

Seperti dilansir AFP, Kamis (8/4/2020) Menteri Kesehatan Adam Vojtech mengatakan bahwa Ceko tengah bersiap untuk memulai kehidupan normal kembali. Proses tersebut dilakukan secara bertahap.

"Kita bisa bersiap untuk secara bertahap kembali ke kehidupan normal," kata Menteri Adam Vojtech kepada wartawan."Kita tentu saja telah melewati yang terburuk. Pada saat yang sama, kita telah berhasil melindungi rumah sakit dan unit perawatan intensif yang masih memiliki cadangan," lanjutnya.



Sebelumnya, pejabat Ceko melaporkan ada 195 kasus baru infeksi Corona pada Selasa (7/4). Angka kasus itu turun dari total 375 kasus pada 27 Maret, yang bisa disebut fase puncak di Ceko.

Pada hari yang sama, Ceko mencatat rekor tertinggi 7.434 tes Corona. Lebih tinggi dibandingkan 5.000 tes yang telah dilakukan pada 27 Maret.

"Data terakhir menunjukkan terobosan dalam tren. Ini adalah sinyal yang jelas bahwa... penyebaran penyakit yang sulit dikendalikan ini telah berhenti," kata Ladislav Dusek, kepala Institut Informasi dan Statistik Kesehatan Ceko.

Dusek mengatakan bahwa pada Selasa (7/4), jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi mencapai 5,1 persen dari total tes yang dilakukan. Hal ini menyusul penurunan yang stabil dari 6,7 persen pada akhir Maret.

"Jumlah harian pasien baru di rumah sakit kira-kira tetap sama," kata Dusek.

Dia menambahkan bahwa sekitar 13-15 persen dari mereka yang dites positif memerlukan perawatan di rumah sakit.

Untuk diketahui, guna membendung penyebaran virus, pemerintah Ceko telah menutup perbatasan. Sebagian besar toko, semua pub, bioskop dan teater tutup pada pertengahan Maret.

Pada saat itu, Dusek menjelaskan setiap orang Ceko mampu menularkan 2,64 orang. Tetapi jumlah itu turun menjadi sekitar 1 orang berkat tindakan kebijakan penutupan perbatasan.

Para pejabat juga memerintahkan orang-orang untuk mengenakan masker saat pergi keluar. Mereka juga membatasi sebagian besar acara pertemuan publik untuk dua orang. Namun pada hari Senin (6/4), mereka mulai mengendurkan beberapa kebijakan, seperti mulai membuka beberapa toko dan melonggarkan keharusan pemakaian masker untuk olahraga.


Sumber :Detik.com

Share:
Komentar

Berita Terkini