Kapolda Papua Pastikan Aparat Gabungan TNI- Polri Tembak Mati Pembunuh Pekerja Freeport Thomas Wall

armen
Rabu, 15 April 2020 - 18:28
kali dibaca





Mediaapakabar.com-Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw memastikan salah satu anggota separatis yang ditembak mati oleh pasukan gabungan TNI-Polri adalah eksekutor utama pembunuh pekerja PT Freeport Indonesia asal Selandia Baru, Graeme Thomas Wall pada 30 Maret lalu.

Pelaku ditembak di salah satu kamp Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika pada Kamis (9/4).

"Dari hasil upaya penegakkan hukum yang kami lakukan, saudara TK yang merupakan eksekutor terhadap saudara Graeme Thomas Wall akhirnya bisa juga dilumpuhkan oleh aparat satuan tugas kita," kata Irjen Waterpauw di Timika, Rabu (15/4).

Kapolda menegaskan jajarannya dibantu TNI terus melakukan upaya-upaya penegakkan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selalu membuat teror dan aksi kekerasan di sejumlah wilayah di Papua, termasuk di Mimika.

Upaya penegakan hukum juga diberlakukan kepada pihak-pihak yang selama ini mendukung aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Salah satu yang ditangkap aparat saat penyergapan KKB di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika pada Kamis (9/4) itu yakni Ivan Sambom yang sehari-hari bekerja sebagai petugas pengamanan internal (security) Kantor OB 1 PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana.

Kapolda mengatakan berdasarkan penyelidikan yang dilakukan diketahui yang bersangkutan memiliki hubungan dengan KKB.

"Dia mendapatkan berbagai data kemudian data tersebut dilempar ke saudaranya yang berada di Vanuatu. Lalu dari Vanuatu data itu dikirim lagi ke seorang perempuan yang berada di Australia," jelas Irjen Waterpauw secara terang-benderang.

Dari sejumlah tindakan penegakan hukum terhadap KKB yang dilakukan di wilayah Mimika, aparat juga berhasil mengamankan beberapa pucuk senjata api beserta amunisinya.

Beberapa pucuk senpi tersebut diketahui merupakan hasil jarahan atau rampasan dari aparat keamanan di beberapa wilayah pedalaman Papua.

"Senjata-senjata itu sudah bisa diambil kembali oleh kami. Kami akan terus melanjutkan upaya-upaya untuk menghentikan gerakan dari kelompok bersenjata ini," tegas Irjen Waterpauw.

Sehubungan dengan itu, TNI dan Polri akan membatasi bahkan menghentikan warga yang akan keluar masuk ke area PTFI. Terutama, jelasnya, jika warga yang hendak keluar masuk itu diduga memasok bahan makanan kepada KKB atau menjadi pemberi petunjuk kepada kelompok bersenjata tersebut.

Saat penyergapan terhadap kamp persembunyian KKB di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika pada Kamis (9/4) dini hari, aparat menembak mati dua anggota KKB. Salah satunya berinisial TK.

Melihat dua rekannya tewas dan seorang lainnya diamankan aparat, beberapa anggota KKB melarikan diri masuk ke dalam hutan belantara dengan membawa empat pucuk senjata api.

Beberapa barang bukti penting yang ditemukan di lokasi kejadian yaitu sebuah airsoft gunmerek Glock, sebuah senjata rakitan, 10 selongsong peluru, 20 unit telefon genggam, dua unit radio tangan, tiga bendera bercorak bintang kejora, tiga bilah kampak, tiga busur panah, 90 anak panah, tujuh senapan angin dan 11 potongan bagian senapan angin.

Berselang sehari kemudian, aparat kembali menembak mati satu anggota KKB saat terjadi kontak tembak di kawasan Gunung Botak, dekat Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, Jumat (10/4).

Tidak itu saja, aparat juga mengamankan satu pucuk senjata api jenis SS1, satu buah magazen beserta 17 butir amunisi.

sumber : ANTARA
Share:
Komentar

Berita Terkini