Heroik! Sembuh dari COVID-19, Pria Malaysia Ini Jadi Pendonor Plasma Darah

armen
Minggu, 12 April 2020 - 09:06
kali dibaca




Sembuh dari COVID-19, Pria Ini Jadi Pendonor Plasma Darah di Malaysia!. (Sumber: Facebook/Reza Huzairi Zayn
Mediaapakabar.com-Meski jumlah kasus virus corona sudah lebih dari 1,5 juta, hingga saat ini belum bisa dipastikan obat atau vaksin untuk menangkal virus tersebut. Kondisi itulah yang akhirnya menggerakkan hati seorang pemuda Malaysia, Reza Huzairi Zainudin (41), untuk mendonorkan plasma darahnya.

Bagi yang belum tahu, 55% dari volume darah terdiri atas plasma. Komponennya berbentuk cairan kekuningan dan dibangun oleh 90% air plus 10% larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon, serta karbon dioksida. 

Pihak medis biasanya memanfaatkan donor plasma darah sebagai pengobatan sejumlah masalah kesehatan yang serius. Antibodi dan protein di dalamnya dapat digunakan sebagai perawatan penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. 


Reza Jadi Pendonor Plasma Darah Pertama di Malaysia (Sumber: Facebook/Reza Huzairi Zayn)
Sembuh dari Virus Corona, Reza Jadi Pendonor Plasma Darah Pertama di Malaysia
Reza merupakan pasien ke-46 di Malaysia. Dia merasa sangat bersyukur bisa sembuh dari COVID-19. Karena ingin pasien lain merasakan hal yang sama, Reza pun berniat untuk menyumbangkan plasma darahnya. 

Semasa berstatus sebagai pasien, kepada awak media, Reza mengaku sangat stres dan khawatir terhadap keluarga dan orang-orang di lingkungan yang sama dengannya. Ditambah lagi, hingga sekarang, belum ada obat-obatan pasti dan vaksinasi untuk COVID-19. 

Donor plasma darah menjadi bukti bantuan nyata dari seorang pasien yang pernah terjangkit kepada pasien yang masih berjuang melawan infeksi coronavirus. Tujuannya, tentu saja supaya mereka bisa sama-sama sembuh, sembari menunggu hasil pengembangan vaksin dari peneliti.

Mengapa Plasma Darah Eks Pasien Pasien Positif Virus Corona Penting?
Sementara itu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika (FDA) sedang berupaya mendorong mereka yang sudah pulih dari COVID-19 untuk menyumbangkan plasma darahnya. 

Sebab, baru-baru ini FDA menyetujui bahwa penggunaan plasma konvalesen bisa membantu pasien untuk melawan infeksi dari virus SARS-CoV-2 tersebut. 

Mark Pompilio dari Community Blood Center di Dayton mengatakan, donor plasma darah ini sangat berguna. Mereka bisa membantu pasien lain yang masih berjuang untuk pulih. Pasalnya, tubuh mereka telah mengembangkan antibodi yang dapat mengenali dan menyerang virus.

Hal ini pun disetujui oleh dr. Devia Irine Putri. Menurutnya, plasma donor mungkin bisa jadi alternatif buat terapi.

“Plasma darah dari orang yang sembuh memiliki antibodi spesifik yang bisa membantu proses penyembuhan pasien COVID-19,” dia menjelaskan. 

“Tapi, terapi plasma ini juga masih dalam penelitian, dan tergantung seberapa parah infeksi COVID-19. Itu karena setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda plus respons terhadap terapi yang juga berbeda,” katanya menjelaskan.

Sebagai informasi, pengobatan dengan plasma darah sudah pernah dilakukan sebelumnya untuk mengatasi wabah Flu Spanyol, campak, H1N1, dan ebola. 

Syarat bagi Pendonor Plasma Darah untuk Virus Corona
Meskipun demikian, tidak semua orang dapat menyumbangkan plasma darahnya ke orang lain. Dokter Devia mengatakan, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya:

Pendonor sudah benar-benar dalam keadaan sehat dan lulus skrin tes, seperti HIV dan hepatitis B
Pendonor tidak memiliki riwayat penyakit kronis dan tidak sedang minum obat untuk jangka waktu yang lama, termasuk antibiotik

Pendonor wajib berusia minimal 17 tahun, dengan minimal berat badan 45 kg
Tidak habis operasi 

Dilansir dari Liputan6.com, Reza telah memenuhi persyaratan tersebut. Sayangnya, bobot tubuh Reza hanya 65 kilogram sehingga dia hanya bisa menyumbangkan plasma darah dalam jumlah terbatas, yakni 500 ml. 

Akan tetapi, hal itu tetap bisa digunakan untuk beberapa pasien. Reza pun berencana untuk kembali dua minggu kemudian dan menyumbangkan lebih banyak plasma darah apabila dokter membutuhkan. 

Berhasilkah Plasma Darah untuk Pengobatan Virus Corona?

Di Wuhan sendiri, tempat kasus pertama virus corona, plasma darah juga sempat diberikan kepada pasien kritis. Sejauh ini, hasilnya menggembirakan.

Hal ini salah satunya dibuktikan dokter di Wuhan, Tiongkok. Dokter setempat menemukan bukti sementara bahwa pasien virus corona yang sakit parah menunjukkan perbaikan signifikan usai diberikan infus plasma darah dari orang-orang yang telah pulih dari penyakit ini.

Dalam satu studi percontohan, dokter di Wuhan memberikan plasma darah dari orang yang berhasil sembuh kepada 10 pasien yang sakit parah. Dokter menemukan, tingkat virus dalam tubuh mereka turun dengan cepat.

Dalam tiga hari, tim dokter melihat perbaikan pada gejala pasien, yakni berkurangnya sesak napas, nyeri dada, hingga demam dan batuk.

Kendati demikian, Profesor David Tappin, seorang peneliti senior di Universitas Glasgow mengungkapkan, mengatakan tetap akan mencari bukti lebih jauh lagi.

Semoga saja donor plasma darah membawa titik terang bagi pengobatan pasien COVID-19. Tentu saja sambil berharap, peneliti bisa segera menemukan obat sekaligus vaksin yang bisa menangkal COVID-19.


Sumber : Klikdokter.com
Share:
Komentar

Berita Terkini