Mediaapakabar.com-Warga Nagori Tanjung Pasir sudah tidak tahu lagi harus mengadu kemana terkait keresahan yang mereka rasakan dengan aktivitas tambang pasir yang merusak perladangan mereka.
Pasalnya, keresahan mereka hingga saat ini tidak direspon dan tindaklanjuti oleh Aparat Penegak Hukum (APH) khusus Polres Simalungun, tampaknya Polres Simalungun tutup mata dan telinga dengan aktivitas tambang pasir ilegal milik Meianus Siburian yang berada di Sungai Jordan Nagori Tanjung Pasir.
Keresahan warga Nagori Tanjung Pasir yang areal ladangnya berada di pinggiran sungai Jordan Tanjung Pasir sedikit demi sedikit longsor kedasar sungai akibat aktivitas tambang pasir milik Meianus Siburian.
Hal ini dikeluhkan D. Sitepu (50) warga Tanjung Pasir kepada awak media, Sabtu (29/2/20) disalah satu rumah makan seputaran Tanjung Pasir sekitar pukul 14.30 WIB.
Kepada awak media Sitepu menyesalkan sikap Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya Polres Simalungun yang diduga tebang pilih menindak lanjuti laporan dan keresahan warga Nagori Tanjung Pasir.
"Gimana lagilah bang, laporan dan keresahan kami hingga kini belum juga ditindak lanjuti, padahal apa yang kami rasakan sudah diberitakan beberapa media dan disampaikan langsung kepada Kapolda dan Polres Simalungun tapi sampai sekarang aktivitas tambang pasir tersebut tetap beroperasi, sama siapa lagilah kami harus mengadu,"jelas sitepu.
Ketua Pemuda LIRA Simalungun, B. Damanik kepada awak media Senin( 2/3/20) sangat menyayangkan sikap Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya Polres Simalungun yang terkesan tutup mata menanggapi keluhan masyarakat Nagori Tanjung Pasir.
"Seharusnya aparat bertindak tegaslah menanggapi keluhan warga, tangkap dan adili pengusaha galian C untuk menjaga dan menghindari anarkis masyarakat, kan sudah tertera jelas kalau Dinas BPPT Kabupaten Simalungun telah mengeluarkan surat penutupan galian C,"ujar Burhan (Bambang)
.jpeg)
