Pesawat MQ-9 Reaper pertama kali diperkenalkan pada tahun 2007.
Lebih besar, lebih cepat, lebih banyak dipersenjatai dibandingkan drone
Predator.
Reaper telah melakukan
misi terbang di berbagai tempat seperti Irak, Afghanistan, Yaman, dan Somalia.
Di wilayah udara yang tak tidak diperkuat sistem pertahanan udara, Reaper dapat
bertahan berjam-jam, menunggu saat yang tepat untuk melepaskan rudal Hellfire
atau bom yang dipandu laser.
Reaper adalah drone bersenjata terbesar yang diketahui dalam
inventaris Pentagon. Selain Angkatan Udara, CIA mengoperasikan sejumlah kecil
Reaper yang dilaporkan terlibat dalam penggunaan rudal Hellfire R9X “Flying
Ginsu”.
Tapi di wilayah udara yang dijaga ketat, ceritanya akan berbeda.
Reaper tidak memiliki peralatan yang dimiliki pesawat perang modern agar tetap
hidup di medan perang, termasuk sistem peringatan rudal dan suar anti-rudal.
Secara khusus Reaper yang tampak seperti serangga tidak memiliki
karakter siluman, dengan pod sensor dan senjata menggantung di ujung sayap
menghasilkan signature radar besar.
Jika rudal musuh
diluncurkan melawan Reaper, hanya ada sedikit pilot jarak jauh yang bisa
menghindarinya bahkan jika dia melihat rudal itu ditembakkan.
Pentagon bergeser dari prang kelas ringan seperti di
Afghanistan, Irak, dan di tempat lain ke arah pertempuran lebih besar dan lebih
tinggi dengan negara-negara seperti Rusia dan China.
Menyadari kerentanan Reaper, Military.com melaporkan Angkatan
Udara Amerika memotong pembelian drone Reaper menjadi 337, dengan 21 drone
terakhir dibeli tahun ini.
Angkatan Udara akan menjabarkan visinya tentang penggantinya
yang dapat beroperasi di wilayah udara yang diperebutkan, dalam anggaran 2022.
Apa yang akan
menggantikan Reaper? Pengganti kemungkinan akan berkarakter siluman, untuk
menjaga radar tidak mendeteksinya.
Desain sayap terbang, seperti pembom B-2 dan B-21, dimungkinkan.
Salah satu manfaat sayap terbang adalah badan pesawat besar untuk menyimpan
bahan bakar dan senjata. Seperti dimaklumi sebuah pesawat tersembunyi harus
menyembunyikan segala sesuatu dalam bentuk pesawat.
Kunci untuk drone baru adalah keterjangkauan. Pesawat siluman
sangat mahal dan satu keuntungan besar drone daripada pesawat berawak adalah
lebih murah.
Harga Reaper masing-masing US$ 64 juta, versus $ 95 juta untuk
F-35 Joint Strike Fighter. Jika Angkatan Udara ingin mengganti Reaper dengan
basis 1: 1, penggantian itu harus cukup murah untuk dibeli dalam jumlah besar.(Jejaktapak)