Kapoldasu dan Pangdam I/BB Kunjungi Para Korban Perselisihan Danki A Batalyon Infantri dengan Kapolsek Pahae Jae

Media Apakabar.com
Minggu, 01 Maret 2020 - 16:40
kali dibaca
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Martuani Sormin dan Pangdam I Bukit Barisan (BB) Mayjend TNI MS Fadhillah Foto Bersama personel Polri korban luka-luka bersama warga sipil yang menerima tali asih.(ganda)
Mediaapakabar.com-Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Martuani Sormin dan Pangdam I Bukit Barisan (BB) Mayjend TNI MS Fadhillah melakukan kunjungan kerja ke Tapanuli Utara disambut Kapolres Taput Horas M Silaen, Dandim 0210/TU Rony Agus Widodo, Asisten I Parsaoran Hutagalung, Asisten II Osmar Silalahi serta beberapa pimpinan OPD, bertempat  di Mess Pemprovsu, Tarutung (Minggu, 01/03).

Kunker yang juga dihadiri Danpomdam I/BB Kolonel CPM Sudarma Setiawan, Danrem 023/KS, Kolonel Inf Tri Saktiyono sebagai tindaklanjut untuk mendamaikan suasana pasca-Perselisihan Danki A Batalyon Infantri dengan Kapolsek Pahae Jae di Pahae Jae - Tapanuli Utara pada hari Kamis (27/02) yang lalu yang mengakibatkan korban luka beberapa anggora Polri dan masyarakat sipil serta kerusakan Markas Polsek Pahae Julu.

Rombongan Kapolda dan Pangdam yang didampingi beberapa petinggi Kodam I/BB dan Polda Sumut ini   meninjau langsung ke Mapolsek Pahae Julu - Onan Hasang dan bertemu langsung dengan para korban untuk memberikan penghiburan.

"Sebagai budaya orang batak mestinya tidak perlu terjadi seperti peristiwa kemaren karena daerah kita ini diatur oleh budaya adat dalihan natolu. Ini terjadi anya karena komunikasi yang salah, dahulu dikenal petibahasa yang mengatakan 'Mulutmu adalah harimaumu sekarang beralih menjadi jarimu harimaumu," ucap Kapoldasu mengawali arahannya.

"Baju ini hanya warnanya saja yang berbeda, namun tujuan dan hati kita satu yaitu NKRI. Saya pikir ini mestinya ini yang pertama dan untuk yang terakhir. Mari semuanya berkomunikasi yang baik dan santun, hilangkan arogansi sektoral, akhiri semua kebencian," tambah Kapoldasu.

Kapolda juga menjelaskan bahwa selama ini telah ada hubungan baik TNI-Polri mulai dari tingkat pusat hingga daerah. "Mari tingkatkan hubungan baik tersebut, kedepannya perlu diorganisir agar semua bersinergi. Harapan saya semua korban baik anggota polri maupun masyarakat sipil bisa saling memaafkan sehingga tidak ada lagi ada dendam.

Saya mengerti perasaan para keluarga saya anggota Polri yang menjadi korban. Kita akan tetap memberikan perhatian atas pengobatan para korban," akhir arahan Kapoldasu.
Selanjutnya, dalam arahan Pangdam I/BB mengucapkan permohonan maaf atas peristiwa yang lalu dan berharap jangan ada dendam.

"Saya sedih karena ini sebenarnya peristiwa yang ga boleh terjadi karena tidak alasan untuk pembenarannya, sangat disesalkan, ini akan menjadi luka yang susah untuk dilupakan. Saya minta maaf kepada seluruh korban atas kejadian ini. Ada akibat hukum kepada seluruh anggota yang menjadi pelaku, sedang kita proses, danki sudah dicopot dari jabatan namun proses hukum tetap berlanjut.

Harapan saya agar pelan-pelan rasa dendam mulai dihilangkan," tegas Pangdam.
"Kita masih menghadapi banyak tugas kedepannya, semua harus bersedia menahan diri dan membuka hati. Kebersamaan agar penyelesaian tugas lebih mudah selesai, bukan berarti untuk merebut tugas, kita mampu berdiri tegak karena kebersamaan. Terimakasih kepada semua komponen masyarakat untuk tetap menjaga kekondusifan daerah kita ini," ucap Pangdam mengakhiri.

Usai arahannya, Pangdam I/BB dan Kapoldasu memberikan tali asih dan dilanjutkan foto bersama.

Enam personel Polri korban luka-luka bersama warga sipil yang menerima tali asih, yakni AKP Ramot S Nababan, Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, Brigadir Ricardo Sitompul, Ipda Bangun Siregar, Aiptu Velberik Sitompul dan Edi Susanto korban dari warga sipil.(ganda)
Share:
Komentar

Berita Terkini