Imbas Corona, Harga Bahan Pangan di Jakarta Naik Gila-gilaan!

armen
Selasa, 17 Maret 2020 - 08:42
kali dibaca



Foto: Ardan Adhi Chandra
Mediaapakabar.com-Harga kebutuhan pangan akhir-akhir ini melonjak signifikan. Seperti yang terjadi di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat. Bahkan pedagang di sana menyerah untuk menjual bawang bombai di lapak dagangannya.

Para pedagang memutuskan untuk berhenti menyuplai komoditas pangan tersebut karena harganya naik gila-gilaan. Salah satu pelapak, Marta menjelaskan harga bawang bombai sudah tembus ke Rp 250 ribu per/kg. Padahal harga normalnya cuma Rp 8 ribu/kg.

"Bombai saja berapa sekarang? Rp 250 ribu/kilo dari sananya. Sebelumnya kan Rp 8 ribu," kata dia saat berbincang dengan detikcom, Senin (16/3/2020).

Kondisi tersebut memaksa dirinya untuk berhenti menjual bawang bombai karena tidak kuat di modal.

"Nggak (jual bawang bombai lagi), nggak kuat. Per karung saja Rp 2,5 juta. (Kalau) 20 karung kaliin berapa, belum kotornya kan," jelas dia.

Pedagang lain, Siti juga sudah berhenti menjual bawang bombai lantaran harganya yang kian selangit. Yang terakhir dia tahu, harga kebutuhan pangan tersebut sudah tembus Rp 180 ribu/kg. Harganya yang tidak masuk akal membuat dirinya sebagai pedagang takut menjual bawang bombai.

"Bawang bombai mahal, Rp 180 ribu apa berapa, tapi nggak jual saya, nggak berani jual. Ngetengnya susah," tambahnya.

Harga cabai rawit merah juga melambung. Untuk tahu harganya, lanjut ke halaman berikutnya.Harga cabai rawit merah di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat melonjak hingga ke level Rp 50 ribu/kilogram (kg). Padahal sebelumnya harga komoditas pangan tersebut hanya Rp 25-30 ribu/kg.

Mahalnya harga cabai rawit merah diakui oleh salah satu pedagang bernama Siti. Dia menjelaskan kenaikan sudah terjadi sejak dua hari terakhir. Harga melambung hampir 2 kali lipat.

"Kalau yang naik ya ini cabai rawit merah, naik harganya (sejak) dua hari kemarin. (Mulai) kemarin Rp 50 ribu, biasanya Rp 30 ribu," kata dia saat berbincang dengan detikcom, Senin (16/3/2020).

Kondisi serupa juga terjadi di lapak pedagang lain, Marta. Dia sebelumnya menjual cabai rawit merah Rp 25 ribu/kg. Kini harganya melonjak 2 kali lipat ke Rp 50 ribu/kg.

"Cabai rawit merah naik lagi Rp 50 ribu dari Rp 25 ribu, loncat ke atas (mulai) dua-tiga hari ini lah," ujarnya.

Dia memperkirakan lonjakan harga cabai rawit merah dipengaruhi oleh wabah virus corona. Dapat dipahami bahwa Covid-19 ini semakin parah penyebarannya di Indonesia.

"(Kenaikan harga) ya karena ini virus, virus bikin semua harga nanjak semua. Semua barang naik semua cabe merah keriting ini biasa ini Rp 20an ribu, sekarang 1 kilo Rp 30-40 ribu," tambahnya.

Tak cuma kebutuhan bumbu dapur di atas, harga telur juga naik. Baca di halaman selanjutnya.Harga telur ayam negeri pun ikut melonjak. Di lapak dagangan Dadang, pedagang di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat harga telur di Rp 28 ribu/kilogram (kg). Padahal biasanya paling mahal cuma Rp 25 ribu/kg.

"Biasanya ngeteng mah paling mahal tuh paling mahal itu Rp 24-25 ribu/kg. Sekarang Rp 28 ribu/kg ngeteng," kata dia saat berbincang dengan detikcom, Senin (16/3/2020).

Dia mengatakan, kenaikan harga sudah berlangsung dalam dua minggu terakhir. Kenaikan harga sudah terjadi sejak di agen. Mau tidak mau pedagang harus menyesuaikan harga.

"(Kenaikan harga) ya dari sananya. Dari agennya yang naik, hampir dua minggu lebih naiknya. Kita kan ikutin, dari agennya (harga) sekian kita sekian," jelasnya.

Endah, pedagang telur lainnya menjelaskan akhir-akhir ini harga telur memang tidak stabil dan cenderung naik. Hari ini dia menjual telur di harga Rp 27 ribu/kg setelah hampir tembus Rp 28 ribu/kg.

Di kala normal, dia menjelaskan harga telur ayam negeri cuma Rp 22 ribu hingga Rp 23 ribu/kg. Semahal-mahalnya Rp 24 ribu/kg. Kenaikan harga sudah terjadi di level agen.

"Kalau posisi sekarang sudah Rp 27 ribu dari sebelumnya hampir sempat Rp 28 ribu. Tapi ini kayaknya mau naik lagi. (Harganya) nggak tetap. Biasanya kalau sudah turun, turun. Cuma akhir-akhir ini nggak tahu kenapa," jelasnya.

Padahal berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 7 tahun 2020 tentang Harga Acuan Penjualan di tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen, harga telur ayam negeri atau ras di tingkat konsumen adalah Rp 24 ribu/kg.



Sumber : Detik.com
Share:
Komentar

Berita Terkini