Gawat! Rafale India Terancam Corona

armen
Minggu, 15 Maret 2020 - 17:40
kali dibaca



Mediaapakabar.com-Kementerian pertahanan India sedang berjuang untuk menyelesaikan tanggal untuk induksi empat jet Rafale pertama di tengah spekulasi keterlambatan pengiriman jet tempur dari Perancis karena ancaman virus coronavirus.

Meskipun Menteri Pertahanan Rajnath Singh pekan lalu mengklaim bahwa empat jet Rafale pertama akan mendarat di India pada minggu terakhir Mei, markas Angkatan Udara belum mendapatkan konfirmasi dari para pejabat Perancis.
Pemerintah India pada hari Rabu menangguhkan semua visa yang ada, kecuali diplomatik, resmi, PBB atau organisasi internasional hingga 15 April.
“Sampai sekarang, belum ada tanggal yang ditetapkan untuk induksi jet Rafale ke IAF. Kami belum mendengar dari Dassault Aviation tentang tanggal pengiriman tepat jet tempur,” kata seorang pejabat kementerian pertahanan sebagaimana dikutip The Week Kamis 12 Maret 2020.
Pangkalan Angkatan Udara Ambala, yang akan menjadi rumah bagi empat jet Rafale pertama, sedang bersiap-siap untuk upacara pelantikan. Fasilitas infrastruktur, termasuk hanger, telah dibuat di Ambala untuk skuadron jet Rafale pertama yang bernama Skuadron 17 atau Golden Arrows.
Skuadron kedua Rafale akan ditempatkan di pangkalan Hasimara di Benggala Barat untuk melawan ancaman China.
Karena pembatasan perjalanan, tim penghubung tingkat lanjut dari Perancis juga mungkin menghadapi beberapa kesulitan untuk datang ke India guna memberi jalan bagi induksi.
Perancis adalah negara Eropa yang paling terpengaruh kedua oleh coronavirus ketika kasus-kasus yang terinfeksi di negara itu mencapai 2.284, sementara jumlah kematian mendekati 50.  Beberapa kota di Perancis, termasuk Bordeaux yang dekat dengan jalur perakitan jet tempur Rafale di Merignac  telah melaporkan kasus koronavirus yang positif.
Saat ini, pilot India bersama dengan kru dan tim teknis IAF sedang menjalani pelatihan di Perancis. Selain itu, Tim Manajemen Proyek IAF sudah ada di Perancis untuk mengawasi pembuatan jet tempur untuk India. Hampir 50 orang termasuk 24 pilot India akan dilatih dalam tiga kelompok berbeda hingga Mei 2020.(Jejaktapak)
Share:
Komentar

Berita Terkini