● Airy bangga telah menjadi salah satu perusahaan Indonesia yang
dilibatkan dalam kunjungan resmi Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima dari
Kerajaan Belanda
●Perluas jangkauan inisiatif Airy
Community berupa platform pelatihan untuk ketenagakerjaan perhotelan
Mediapakabar.com- Airy, perusahaan Accommodation Network Operator
(ANO) Indonesia yang dikelola sepenuhnya oleh anak bangsa, memperluas
implementasi program Airy Community dengan menjangkau Kawasan Danau Toba,
Sumatra Utara. Langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen Airy mendukung
pemerintah dalam pengembangan lima destinasi superprioritas. Upaya ini
disampaikan oleh Airy, saat kunjungan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima dari
Kerajaan Belanda ke Danau Toba, Kamis lalu (12/03).
Airy Community sendiri
merupakan platform pelatihan Airy untuk peningkatan kapabilitas tenaga kerja
bidang pariwisata, khususnya perhotelan. Sepanjang 2020 ini, Airy akan
menjalankan Airy Community bersama berbagai instansi termasuk Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi beserta berbagai stakeholder terkait di 7 kabupaten
sekitar Danau Toba
Danau Toba menjadi satu
dari lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang telah ditetapkan
Presiden Jokowi. Bahkan, pemerintah lewat Kementerian PUPR memproyeksikan
anggaran Rp 2,4 triliun pada 2020 untuk membangun sejumlah infrastruktur di
wilayah Danau Toba. Selain percepatan infrastruktur, pemerintah juga telah
mencanangkan program pengembangan 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas)
kawasan tersebut. Tak terkecuali penyiapan desa-desa wisata yang tersebar di
sekitar Danau Toba. Penyediaan tempat penginapan atau homestay di desa-desa menjadi bentuk pemberdayaan masyarakat
setempat.
Louis Alfonso Kodoatie, CEO Airy Indonesia, menyampaikan, “Airy senantiasa berkontribusi aktif dalam
memajukan pariwisata Indonesia, lebih-lebih di wilayah yang menjadi fokus utama
pengembangan oleh pemerintah, termasuk Danau Toba. Dengan keahlian Airy di
ranah manajemen perhotelan ramah anggaran, kami akan mengambil peran di segmen
Amenitas guna mendukung peningkatan mutu layanan berbagai rumah inap atau homestay di desa-desa wisata seputar Kawasan
Danau Toba. Dengan mutu layanan yang lebih terstandarisasi, tentunya secara
berkelanjutan akan berdampak positif pada perekonomian daerah tersebut.”
Untuk mewujudkan itu,
kualitas sumber daya manusia sangatlah berandil. Sebagai gambaran awal, BPS dalam laporan “Statistik dan Akomodasi Lainnya di
Provinsi Sumatera Utara 2018” menyebut bahwa jumlah tenaga kerja sektor
akomodasi di provinsi itu barulah mencapai 14.299 orang.[1]Temuan BPS lainnya: “Keadaan
Angkatan Kerja di Provinsi Sumatra Utara”, memberi gambaran tambahan, bahwa
berdasarkan latar pendidikan, tenaga kerja bidang penyediaan akomodasi
(termasuk usaha makan/minum) didominasi lulusan SMA – yakni sebesar 32,2%.
Sementara, lulusan khusus kejuruan hanya sejumlah 15,2%, dan tamatan universitas
baru sebanyak 3,8%.[2]
“Demi
memajukan pariwisata Indonesia, Airy tak berhenti berinovasi. Bukan hanya
berkutat pada pemutakhiran teknologi saja, namun juga memformulasikan dan
membangun platform Airy Community yang mampu memberdayakan SDM pariwisata di
Tanah Air, termasuk Sumatra Utara dan khususnya di wilayah Danau Toba. Rencananya,
Airy akan menjalankan serangkaian program pemberdayaan masyarakat yang akan
dimulai di bulan Maret ini kepada para pelaku pariwisata di 7 kabupaten di
Danau Toba,” ujar Alfonso.
Sejak diluncurkan pada
2018 lalu, Airy Community telah sukses melatih lebih dari 4.000 tenaga kerja
perhotelan dari seluruh Indonesia. Airy juga menggandeng berbagai pihak guna
menguatkan pelaksanaan program ini. Yang terbaru, Airy telah menyepakati untuk
menggelar program Airy Community di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Banyuwangi
sepanjang 2020. Sebelumnya, Airy juga
telah menandatangani kesepakatan Bersama
dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Oktober 2019
untuk kurikulum dan program pelatihan SDM.(rel)