"Dengan kerendahan hati,
Dewan Pers ingin mengingatkan kepada semua pihak bahwa yang dibutuhkan saat ini
tidak sebatas pada penanganan medis terhadap masyarakat yang terpapar atau
diduga terpapar virus corona, tetapi juga dampak turunan pandemi Covid-19, khususnya
di bidang sosial dan ekonomi," katanya ,Kamis (26/).
Katanya lagi, Dewan Pers menyambut
baik berbagai paket kebijakan yang telah diluncurkan pemerintah untuk menangani
dampak sosial-ekonomi tersebut, meskipun harus dikawal realisasi di lapangan.
"Dewan Pers mengajak
kita semua untuk memperkuat solidaritas sosial dengan memberi perhatian khusus
untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang kehilangan mata pencaharian
sehari hari atau yang mengalami penurunan penghasilan. Masih banyak warga
masyarakat yang bekerja di sektor informal dan menggantungkan diri pada
pendapatan harian," ucapnya.
Dia
juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi para dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lainnya sebagai garda terdepan, pejuang kemanusiaan dalam memberikan
layanan medis bagi para korban Covid 19 secara langsung.
Untuk tenaga medis yang
meninggal dunia, Dewan Pers menyampaikan duka cita yang sangat mendalam.
"Semoga amal ibadah dan
kemuliaan budi mereka diterima Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang
ditinggalkan diberi ketabahan. Demikian juga, bagi para pasien yang meninggal
akibat Covid 19," ujarnya.
Selain itu, Dewan Pers
mengapresiasi kerja keras pemerintah, baik pusat dan daerah (provinsi,
kabupaten/kota) dalam upaya menangani penyebaran Covid-19 di daerah
masing-masing.
“Kami
yakin pemerintah terus berupaya sekuat tenaga untuk menangani COVID-19 ini
dengan baik dan dampak turunannya, khususnya di bidang ekonomi dan
sosial," ucap Mohammad Nuh.
Mantan Menteri Pendidikan era
SBY itu juga mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19,
mulai dari aparat TNI, Polri, rumah sakit, perguruan tinggi, kalangan pengusaha
serta unsur-unsur masyarakat yang berkomitmen penuh untuk berkontribusi positif
dan nyata terhadap upaya penanggulangan musibah nasional tersebut.
"Semangat
kesukarelawanan dan gotong royong semua pihak merupakan modal utama bangsa
Indonesia untuk dapat segera mengatasi bencana nasional ini," pungkasanya.(rel/dn)