 |
| Iron Dome/Times of Israel |
Pentagon berencana untuk menghabiskan sekitar US$ 1 miliar untuk membeli dua baterai lagi dari sistem. Namun, tes awal mengungkapkan masalah yang mencegah Iron Dome untuk dimasukkan ke dalam Sistem Komando Pertempuran Terpadu Amerika, meskipun militer awalnya berhasil menghubungkannya dengan radar Amerika dan Sistem Komando dan Kontrol Penerbangan Umum selama tes pada 2019.
“Kami percaya kami tidak dapat mengintegrasikan mereka ke dalam sistem pertahanan udara kami berdasarkan pada beberapa tantangan interoperabilitas, beberapa tantangan dunia maya dan beberapa tantangan lainnya,” kata kepala Army Futures Command, Jenderal Mike Murray, saat dengar pendapat di the House Armed Services Tactical Air and Land Forces Subcommittee.
Murray tidak menguraikan secara spesifik tantangan, termasuk yang terkait dengan interoperabilitas, tetapi menurut sumber anonim yang dikutip oleh The Times of Israel, masalah utama bagi militer amerika adalah Israel telah menolak untuk memberikan kode untuk perangkat lunak Iron Dome.
Hal ini, mencegah Pentagon memprogram ulang untuk membuatnya kompatibel dengan sistem Amerika.
Sekarang militer Amerika terjebak dengan dua Iron Dome yang telah dibeli tetapi tidak dapat digunakan untuk membantu pasukan Amerika mengusir serangan rudal jelajah dan menutupi area ini di program Indirect Fire Protection Capability Increment 2-Intercept.
“Jadi yang akhirnya kita miliki adalah dua baterai yang berdiri sendiri yang akan sangat mampu tetapi tidak dapat diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan udara kita,” jelas Murray. Sekarang Amerika sedang mencari pengganti Iron Domes di tempat lain.(Jejaktapak)
.jpeg)