Sedih,Sopir Angkot Bawa Bayi Saat Narik, Kisahnya Bikin Nangis

armen
Rabu, 12 Februari 2020 - 20:15
kali dibaca



Mediaapakabar.com-Belum lama ini beredar sebuah video yang menunjukkan seorang sopir angkot asal Semarang, Jawa Tengah membawa bayinya Bilqis Choirun Nisa (3,5 bulan) saat bekerja.

Nurul Mukimin (46) merupakan seorang sopir angkot trayek Johar-Mangkang yang terpaksa membawa bayinya saat mencari nafkah. Berikut informasi selengkapnya dilansir dari Youtube 'Mata Elang':



Narik Angkot Bawa Dua Anaknya
Nurul Mukimin setiap hari nya harus bekerja sebagai sopir angkot untuk menghidupi kedua anaknya. Ia terpaksa harus membawa bayinya yang berusia 3,5 bulan ikut bersamanya. Tak hanya itu, Mukimin juga turut serta membawa anak ke-empatnya Balqis Choirun Najwa (7) ikut bersamanya selepas pulang dari sekolah.

Hal ini terpaksa ia lakukan karena tidak ada lagi yang bisa membantunya menjaga kedua anaknya. Setiap hari bayi yang belum genap berusia 4 bulan itu harus menghirup pekatnya asap kendaraan di jalanan.

"Ya mau tidak mau saya bawa ya gimana keadaan, dalam artian saya enggak mampu bayar baby sitter. Selain itu juga kalau saya istilahnya masih ngotot titipkan ke tetangga terus bayar, saya juga enggak enak sama juragan saya karena selalu nombok," kata Mukimin.

Istri telah Meninggal Dunia
Sang istri Ariani Dwi Setyowati diketahui telah meninggal dunia pada November 2019 lalu setelah 1 bulan melahirkan anaknya, karena menderita asam lambung akut.



Anaknya Ikut Bantu sang Ayah
Anak ke-empat Mukimin yaitu Najwa yang berusia 7 tahun juga ikut membantu ayahnya menarik angkot sepulang dari sekolah.

Tinggal di Kontrakan
Bersama kedua anaknya, Mukimin tinggal di sebuah rumah kontrakan yang sangat sederhana dengan dinding triplek.

Mukimin harus bekerja keras agar semua kebutuhan kedua anaknya terpenuhi sekaligus membayar sewa kontrakan yang terletak di Desa Karangsari Timur, Kota Semarang

Masih ada Tunggakan Biaya Persalinan

Selain berjuang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Mukimin juga harus berjuang mengumpulkan uang untuk melunasi tunggakan biaya persalinan di rumah sakit Kariadi Semarang yang mencapai Rp10 Juta.



Sumber : Merdeka.com



Share:
Komentar

Berita Terkini