Rutan Kelas II Kabanjahe Rusuh, Tentara Bantu Polisi Amankan Situasi

armen
Rabu, 12 Februari 2020 - 14:43
kali dibaca

Mediaapakabar.com-Kerusuhan di Rutan Kelas II Kabanjahe semakin menjadi-jadi.Ratusan warga binaan terus melempar batu di Rutan Kelas II Kabanjahe, bahkan asap hitam membubung tinggi.

Pantauan petugas Damkar sudah di lokasi untuk memadamkan api.

Sementara, personel TNI mencoba menenangkan narapidana. Berkali-kali terdengar letusan senjata.

Belum diketahui pasti penyebab kerusuhan ini.Menurut informasi, memang sejak awal sudah terjadi aksi gesekan antar sesama tahanan.

3 Petugas Terjebak di Dalam Napi

Puluhan warga binaan sudah dievakuasi dengan menggunakan mobil tahanan Polres Tanah Karo. Para petugas dan pegawai Rutan juga terlihat sudah banyak yang berlarian dari gedung Rutan.

Namun menurut informasi, ada beberapa orang petugas Rutan yang diketahui masih berada di dalam gedung Rutan."Aku sudah enggak tau lagi bang, yang ku pikirin ini kawanku ada tiga lagi di dalam. Enggak tau lagi gimana dia itu," ujar salah satu petugas yang mengenakan seragam polisi penjara.

Saat ini baik personel dari Polres Tanah Karo dan Yonif 125/Si'mbisa, telah berada di lokasi untuk mengamankan situasi. Selain itu, kondisi Rutan juga sudah hampir 90 persen terbakar karena diduga warga binaan yang melakukan pembakaran dari dalam.

Dievakuasi ke Mapolres Tanah Karo

Seluruh tahanan ini dievakuasi secara bertahap dengan menggunakan mobil tahanan Polres Tanah Karo, dan Mobil Tahanan Kejaksaan Negeri Karo.

Menurut informasi, para tahanan langsung dibawa ke Mapolres Tanah Karo.Terlihat, mereka dievakuasi dari bagian belakang Rutan, kemudian ke bagian samping, hingga akhirnya dimasukkan ke mobil tahanan.

Saat proses evakuasi, seluruh tahanan mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan TNI.

Sebelum memasuki mobil tahanan, mereka diminta untuk berjalan jongkok.Namun begitu, mereka dievakuasi dengan secepat mungkin."Ayo ayo cepat jalan jongkok kalian," ucap personel pengamanan.

Menurut informasi, kerusuhan ini terjadi sekira pukul 12.00 WIB siang.

Hingga saat ini, sudah terlihat ada beberapa warga binaan yang telah dievakuasi menggunakan mobil tahanan Polres Tanah Karo.

Menurut keterangan salah satu tahanan berinisial T, awalnya mereka melakukan aksi kerusuhan karena adanya lima orang rekannya yang dirantai.

"Awalnya ada kawan kami yang dirantai bang, makanya kami enggak terima," ujar T, saat telah dimasukkan di dalam mobil tahanan. Dirinya mengungkapkan, kelima rekannya itu sudah menjalani hidup dengan dirantai selama tiga hari ini.

Namun, dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebab rekannya tersebut diperlakukan seperti itu.

Keterangan Kodam I/BB

Sementara itu, informasi diperoleh dari Pendam I/BB menyebutkan,kericuhan dipicu oleh tahanan yang tak terima dengan adanya razia yang dilakukan pihak lapas dimana pada saat pemeriksaan banyak ditemukan tahanan yang menggunakan handphone dan pada saat razia handphone tersebut ditahan pihak lapas..

"Tahanan yang tak terima dengan adanya razia itu berontak dengan cara membakar ruang tahanan," kata kapendam I/BB sesuai dengan rilis yang diteima mediaapakabar,com, Selasa (12/02).

Kapendam menambahkan, saat ini pihak kewilayahan dibantu kesatuan dari TNI AD 125 Simbisa sedang melaksanakan pengamanan lanjut.

" Untuk info sementara tidak ada tahanan yang kabur dari rutan," pungkasnya.



Sumber : medan.tribunnews.com/red




Share:
Komentar

Berita Terkini