Perlukah Air Minum Mengandung Mineral?

armen
Selasa, 04 Februari 2020 - 09:09
kali dibaca


Perlukah Air Minum Mengandung Mineral? (ESB Professional/Shutterstock)
Mediaapakabar.com-Mineral memang sangat penting untuk membantu fungsi kerja beberapa bagian tubuh, seperti jantung salah satunya. Sayangnya, kandungan mineral yang terdapat dalam air minum sering tercampur dengan kontaminan lain yang tidak bermanfaat, atau bahkan mungkin berbahaya, seperti timbal, arsenik, merkuri, herbisida, bahan kimia lain atau kontaminan biologis.

Hal ini mungkin saja terjadi karena menurut Dr. Peter Lodewick sang penulis buku A Diabetic Doctor Looks Diabetes, mineral anorganik yang berasal dari batu dan tanah sering terdapat dalam air mineral dan dapat dianggap sebagai kontaminan. Oleh sebab itulah ia merekomendasikan penderita diabetes lebih baik meminum air suling agar terhindar dari mineral anorganik tersebut.Pilih mana: air suling atau air mineral?

Secara definisi, dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter memberikan penjelasan seputar perbedaan antara air suling dengan air mineral.

“Air mineral didapat dari sumber air kaya mineral atau biasanya dapat ditambahkan mineral ke dalamnya. Sedangkan air distilasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan air suling merupakan jenis air yang paling murni karena melalui proses perebusan untuk menghasilkan uap, sehingga kuman, mineral dan elektrolit ikut terbuang,” jelasnya.

Menurutnya, setiap jenis air memiliki kelebihan masing-masing, termasuk air mineral yang dapat membantu mencegah penyakit jantung. Sedangkan untuk penderita diabetes, air suling dianggap lebih baik dikonsumsi karena lebih murni.

Seperti dilansir dari My Pure Water, air mineral memang tidak buruk untuk diminum, tetapi juga ternyata tidak terlalu diperlukan. Kalsium dan magnesium yang biasa terkandung dalam air mineral nyatanya dapat meninggalkan bintik hitam jika Anda tuang ke dalam piring. Itulah sebabnya banyak orang beralih mengonsumsi air suling karena alasan kesehatan juga.

Hasil penelitian yang diperoleh dari The Nutrient Data Laboratory menyatakan bahwa tidak mengonsumsi air mineral ternyata tidak membawa kerugian bagi tubuh. Karena Anda minum air untuk tetap terhidrasi dan membantu  tubuh memproses vitamin serta mineral yang dikonsumsi lewat makanan sebagai sumber nutrisi utama.

Harvard Health Publications bahkan memberikan pemaparan bahwa setiap manusia bisa memenuhi kebutuhan mineral hariannya lewat konsumsi buah dan sayuran, jadi tak harus melalui air mineral.

Dr. Joanna McMillan selaku ahli gizi dari University of Sydney  turut menjelaskan, tingkat mineral pada air mineral kemasan bisa berbeda-beda tergantung mereknya. Namun menurutnya, rata-rata air mineral kemasan mengandung mineral di bawah kadar kebutuhan tubuh.

“Rata-rata dalam satu kemasan air mineral mengandung 36,2 mg kalsium. Kadar ini hanya sekitar 3 persen dari asupan kalsium yang disarankan. Begitu pula dengan rata-rata kadar magnesium yang terkandung adalah 18,4 mg, yakni sekitar 4-6 persen dari asupan yang disarankan. Padahal, Anda akan mendapatkan 20mg magnesium hanya dengan mengonsumsi satu iris roti gandum,” ujarnya.

Jadi, sebenarnya kadar mineral yang terkandung dalam air mineral kemasan hanya memberikan dampak yang sangat kecil ketika diminum. Sehingga, meski tidak minum air mineral, Anda tak akan mendapatkan masalah kesehatan. Yang terpenting tubuh Anda tetap terhidrasi, baik lewat konsumsi sayur, buah, atau meminum air suling sekalipun.



Sumber : Klikdokter.com
Share:
Komentar

Berita Terkini